Bantul usulkan tambahan alokasi elpiji 20 persen

id elpiji

Bantul usulkan tambahan alokasi elpiji 20 persen

Elpiji 3kg (Foto antaranews.com)

Bantul, (Antaranews Jogja) - Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan tambahan alokasi elpiji 3 kilogram ke pusat sebesar 20 persen dari kuota 2017 untuk direalisasikan pada tahun ini.

"Sudah saya kirimkan pengajuan kebutuhan elpiji ke pusat melalui gubernur, intinya mengajukan tambahan alokasi 20 persen dari kuota 2017," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiyanta Hadi di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, usulan tambahan alokasi elpiji bersubsidi untuk Bantul itu karena berbagai faktor, di antaranya pertumbuhan rumah tangga pengguna bahan bakar "melon" itu, kemudian industri mikro dan kecil di Bantul.

Jika kuota elpiji 3 kg dari PT Pertamina yang direalisasikan untuk Bantul hingga akhir Desember 2017 sebanyak?8.672.901 tabung, tambahan alokasi 20 persen itu sebanyak 1,73 juta tabung.

"Alokasi elpiji 3 kg untuk Bantul didistribusikan melalui 11 agen resmi Pertamina, sementara jumlah pangkalan ada sekitar 1.100 pangkalan se-Bantul, kuota elpiji per bulan rata-rata sekitar 700.000-an tabung," katanya.

Subiyanta mengatakan bahwa tambahan alokasi elpiji 20 persen jika dipenuhi Pertamina, paling cepat diberikan mulai Februari 2018 dengan dibagi tiap bulan setelah terlebih dahulu usulan tambahan diproposionalkan.

Oleh sebab itu, kata dia, alokasi elpiji 3 kg untuk Bantul pada bulan Januari 2018 masih mengacu pada jatah yang diberikan pada bulan Desember 2017 atau sebanyak 748.320 tabung dan belum mengalami penaikan.

Saat ini belum ada tambahan, biasanya nanti pada bulan Februari diundang Pemprov DIY untuk rapat koordinasi bersama kabupaten lain dan diinformasikan DIY dapat berapa dan Bantul berapa, persentase kenaikan biasanya diproporsionalkan," katanya.

Ia mengatakan bahwa usulan tambahan alokasi elpiji tersebut juga mempertimbangkan anggaran subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sehingga pihaknya belum dapat memastikan berapa tambahan alokasinya.

"Ada tambahan, cuma saya belum memastikan berapa, paling maksimal tambahannya 10 persen. Namun, itu sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan jika pemakaiannya tepat sasaran," katanya.***1***

(KR-HRI)


Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024