Sleman targetkan tambah delapan sekolah siaga bencana

id pemkab sleman,siaga bencana

Sleman targetkan tambah delapan sekolah siaga bencana

Pemkab Sleman (Foto Istimewa) (istimewa)

Sleman (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mentargetkan penambahan pembentukan delapan Sekolah Siaga Bencana (SSB) baru di wilayah setempat pada 2018.

"Pembentukan SSB ini penting karena di setiap mitigasi bencana dibutuhkan partisipasi berbagai pihak, bukan hanya relawan kebencanaan, namun juga seluruh komponen masyarakat termasuk di antaranya para pelajar," kata Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun pada Gladi Lapang pembentukan SSB di SMA Negeri 1 Ngemplak, Kamis.

Menurut dia, dibutuhkan partisipasi dari semua pihak, ada unsur pemerintah, masyarakat dan pengusaha dalam upaya penaggulangan bencana.

"Karena itu para pelajar juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana dengan harapan kesiapsiagaan tersebut dapat bermanfaat dalam mengantisipasi jatuhnya koran jiwa," katanya.

Dalam kegiatan tersebut Sri Muslimatun berkesempatan langsung mengukuhkan SMAN 1 Ngemplak sebagai SSB.

Ia juga menyampaikan bahwa dengan dikukuhkannya SMAN 1 sebagai SSB, maka total jumlah sekolah yang telah dikukuhkan sebagai SSB di Kabupaten Sleman yaitu berjumlah 47 sekolah.

"Pada 2018 ini, ditargetkan delapan SSB, dan hari ini adalah angkatan pertama sekolah yang dikukuhkan sebagai SSB pada 2018. Tadinya sebanyak 46 sekolah, dan hari ini bertambah jadi 47 sekolah," katanya.

Ia mengatakan, agar mitigasi dapat memberikan manfaat yang optimal diimbau kepada semua pihak agar memiliki kesadaran untuk memberi pemahaman mitigasi kepada anak didik atau para pelajar.

"Sebagaimana telah diketahui, bahwa Kabupaten memiliki risiko bencana yang ditimbulkan oleh faktor alam maupun oleh faktor lainnya," katanya.

Kepala BPBD Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto mengatakan, Kabupaten Sleman memiliki tujuh ancaman bencana diantaranya erupsi Gunung Merapi, banjir, angin puting beliung, tanah longsor, kekeringan, kebakaran dan gempa bumi.

"BPBD Kabupaten Sleman berusaha mengimplementasikan dengan bersinergi dengan berbagai elemen agar bisa terwujud masyarakat yang tanggap dan tangguh dalam menghadapi bencana," katanya.

Kegiatan yang berlangsung di Lapangan SMAN 1 Ngemplak ini juga turut dihadiri beberapa elemen yaitu di antaranya Kepolisian setempat, Palang Merah Indonesia (PMI), Pejabat Desa juga beberapa perwakilan dari orang tua siswa yang mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut.




V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024