Yogyakarta menyusun buku pendidikan kespro SD/SMP

id buku kesehatan reproduksi,disdik yogyakarta

Yogyakarta menyusun buku pendidikan kespro SD/SMP

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta (istimewa)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta sedang menyelesaikan penyusunan buku panduan bagi guru dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi untuk siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

"Penyusunan buku ini sudah dilakukan sejak 2017 dan sekarang masuk dalam tahap finalisasi. Jika sudah selesai, buku akan dicetak dalam jumlah banyak untuk didistribusikan ke guru," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Edy, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta berkoordinasi dengan sejumlah instansi lain yang berwenang seperti Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, pengawasan sekolah hingga kepala sekolah saat menyusun buku panduan pendidikan kesehatan reproduksi tersebut.

Edy berharap, buku terebut dapat dijadikan panduan bagi guru dan tenaga pendidik dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi ke siswa secara tepat.

"Pendidikan kesehatan reproduksi berbeda dengan pendidikan seks. Harapannya, materi yang disampaikan tidak melenceng," katanya.

Sebelumnya, lanjut Edy, pendidikan kesehatan reproduksi diberikan secara terintegrasi dengan materi pelajaran lain mulai dari Pendidikan Agama, Pendidikan Jasmadi dan Kesehatan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan IPA.

Setelah buku panduan untuk guru, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta juga menyiapkan buku pendidikan kesehatan reproduksi untuk siswa.

"Mungkin sifatnya lebih pada lembar kerja saja karena materi tentang pendidikan kesehatan reproduksi sudah diberikan sebelumnya. Kami targetkan pada 2019 sudah ada," katanya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat menyebut buku pendidikan kesehatan reproduksi yang ada saat ini lebih banyak berisi saduran dari buku terbitan luar negeri.

"Akibatnya, isi di dalam buku dinilai kurang tepat karena lebih mengarah pada pendidikan seks bukan pada pendidikan kesehatan reproduksi. Harapannya, ada buku baru yang sesuai dengan siswa di Indonesia," katanya. 
(U.E013) 02-02-2018 16:09:19
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024