Bantul tunggu permintaan desa adakan OP beras

id beras

Bantul tunggu permintaan desa adakan OP beras

Bulog Divre Yogyakarta mulai menggelar operasi pasar beras di 14 kecamatan dan dua pasar di kota Yogyakarta (Istimewa)

Bantul (Antaranewsjogja) - Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga kini masih menunggu permintaan dari pemerintah desa maupun kecamatan di daerah ini untuk mengadakan operasi pasar beras dalam rangka menjaga kestabilan harga beras.

"Kalau yang namanya OP (operasi pasar) itu bisa dilakukan rutin sepanjang ada permintaan dari masyarakat melalui desa, jadi kapan pun siap. Dan kita masih menunggu," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul, Subiyanta Hadi di Bantul, Jumat.

Menurut dia, surat edaran Dinas Perdagangan kepada seluruh lurah desa agar mendata kebutuhan beras masyarakat untuk disuplai dengan OP sudah disampaikan pertengahan Januari, namun hingga saat ini belum ada respons secara resmi.

Namun demikian, kata dia, ada salah satu kecamatan yang sudah berkomunikasi dengan dinas, yaitu Sedayu untuk diadakan di dua desa yaitu Argorejo dan Argomulyo, hanya saja kebutuhan beras belum secara resmi disampaikan.

"Kami masih menunggu surat resmi dari Camat Sedayu, karena kemarin baru secara lisan minta OP beras, tapi berapa kebutuhannya baru mau cari data ke desa-desa, kemarin sudah disepakati kalau nanti itu OP beras di Argorejo dan Argomulyo," katanya.

Ia menjelaskan, jika nanti dari Sedayu sudah menyampaikan kebutuhan beras OP, maka Dinas Perdagangan segera melakukan komunikasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Pemda DIY untuk diadakan OP beras di wilayah desa tersebut.

"Untuk harga beras OP sudah saya sampaikan sesuai HET, cuma kebutuhannya itu yang belum ada, kalau dia sudah sampaikan kebutuhan berasnya saya bersama Bulog menentukan harinya, karena kan Bulog juga melayani kabupaten/kota lain," katanya.

Subiyanta menjelaskan, jika nantinya dari 17 kecamatan terdiri 75 desa yang mengajukan hanya Sedayu, OP beras tetap akan diadakan sesuai permintaan, permintaan itu pertimbangannya dari desa yang tahu persis kondisi kebutuhan beras masyarakatnya.

Sementara itu, ditanya terkait minimnya atau kurang diminatinya OP beras di Bantul ini karena kondisi yang sekarang terjadi di Bantul saat ini sudah tidak bergejolak terkait harga beras, bahkan di sebagian wilayah Bantul mulai panen raya padi.

"Sekarang ini kan kondisi sudah mulai normal, makanya saya pesimistis kalau OP beras laku, soalnya di beberapa daerah sudah panen, juga hasil panenan itu biasanya 50 persen disimpan, yang 50 persen dijual, jadi petani punya stok," katanya.

(KR-HRI)