BPBD: Pokdarwis Mangunan perlu pemahaman risiko bencana

id bpbd

BPBD: Pokdarwis Mangunan perlu pemahaman risiko bencana

BPBD (antaranews)

Bantul (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan pengelola wisata di Desa Wisata Mangunan, Kecamatan Dlingo, perlu mendapat pemahaman terkait pengurangan risiko bencana.

"Di Bantul khususnya Dlingo lebih khusus lagi Mangunan banyak destinasi wisata alam, dan kita semua tahu Dlingo merupakan salah satu wilayah kecamatan yang potensi ancamannya cukup tinggi," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di sela workshop "Membangun Gerakan Pariwisata Berprespektif Pengurangan Risiko Bencana" Desa Wisata Kaki Langit Mangunan di Bantul, Selasa.

Oleh sebab itu, ia mengatakan, pengelola wisata yang ada di bawah naungan Pokdarwis Mangunan perlu mendapat pemahamanan terkait risiko bencananya.

Menurut dia, kawasan Mangunan Dlingo yang terdapat berbagai destinasi wisata alam dengan menawarkan spot foto `selfie` (diri sendiri) dengan pemandangan alam tersebut rata-rata berada di daerah perbukitan, bahkan berada di pinggir jurang.

"Sehingga ini yang menjadi fokus kami, Pemkab Bantul yang sinergi antara BPBD dengan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang serta Dinas Pariwisata dan pengelola wisata alam di Mangunan untuk memberikan pemahaman risiko bencana dan terkait faktor kenyamanan wisatawan," katanya.

Dengan demikian, kata dia, harapannya melalui workshop yang digelar Yayasan SHEEP Indonesia, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang konsen pada kesehatan, pendidikan dan lingkungan ini bisa memberikan pemahaman kepada pengelola kawasan wisata Mangunan yang mayoritas berada di perbukitan.

"Sehingga harapan kita pengelola mulai membenahi diri terkait dengan destinasi wisata di Mangunan mulai dari awal dibangun dan secara berkelanjutan ini, sehingga ke depan dapat memberikan rasa aman bagi wisatawan," katanya.

Dwi Daryanto mengatakan, dari belasan destinasi wisata alam di Mangunan, BPBD sudah melakukan pemetaan kawasan wisata yang masuk dalam kawasan rawan bencana, terutama yang berada di pinggir tebing maupun jurang kawasan perbukitan itu.

"Kalau terkait dengan destihasi wisata di Dlingo itu kita sudah petakan beberapa tempat yang rawan, terutama yang berada di wilayah perbukitan dengan pemandangan alam, sehingga ini yang harus diperhatikan faktor risikonya seperti apa," katanya.

Selain itu, kata dia, mitigasi bencananya seperti apa dan perlunya pembenahan sarana dan prasarana di kawasan wisata yang berkaitan dengan pengamanan, sebagai antisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat menimpa wisatawan.

"Antisipasi ini penting, salah satu contoh di objek wisata Watu Goyang Mangunan dan beberapa tempat wisata lainnya di perbukitan, karena risikonya tinggi sehingga itu menjadi perhatian tentang risiko ancamannya," katanya.

(T.KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024