Bantul (Antaranewsjogja) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pemerintah daerah melakukan inovasi untuk mempertahankan eksistensi pasar tradisional di daerah itu.
"Sehubungan dengan eksistensi pasar tradisional, kami berharap Pemda Bantul terus melakukan inovasi. Hal itu dikarenakan eksistensi pasar tradisional mengalami ancaman dari berbagai faktor," kata Anggota Komisi B DPRD Bantul Setiya di Bantul, Minggu.
Menurut dia, ancaman terhadap eksistensi pasar tradisional diantaranya terkait gempuran pasar modern dan DPRD Bantul tetap konsisten memberikan proteksi melalui pembatasan jarak toko modern dari pasar tradisional.
Ia mengatakan kebijakan terkait jarak antara pasar modern dengan pasar tradisonal dalam regulasi terbaru tidak berubah, namun bukan hanya faktor ini yang membuat eksistensi pasar tradisional bisa bertahan dan bahkan tumbuh.
"Kalau kita lihat, banyak pedagang dan pembeli pasar tradisional didominasi usia tua, jarang ditemui anak muda yang belanja dan berjualan di pasar. Ini kalau dibiarkan akan mengancam eksistensi pasar tradisional," katanya.
Setiya mengatakan padahal sebenarnya banyak hal yang bisa didapatkan dari adanya pasar tradisional yaitu suasana kekeluargaan, interaksi sosial, tawar menawar untuk kesepakatan harga yang itu tidak dapat ditemui di pasar modern.
"Saya sering menjajak anak-anak belanja di pasar tradisional, Kalau tidak ke Pasar Ngipik, ke Pasar Legi dan anak-anak terkesan, meski kadang harus berdesakan, dalam suasana agak panas tanpa AC (pendingin)," katanya.
Oleh sebab itu, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bantul ini mengatakan perlunya inovasi oleh pemda melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan inovasi yang dilakukan dengan melakukan riset tentang kecenderungan pasar ke depan.
Dengan demikian, kata dia, selama sepuluh hingga dua puluh tahun yang akan datang bisa diperkirakan pasar seperti apa yang dibutuhkan, sehingga dari situ, pemangku kepentingan bisa membuat model pasar ke depan yang cocok dengan kondisi akan datang.
"Sambil melakukan penataan jangka pendek dan menengah, pemda bisa melakukan riset jangka panjang, sehingga pembangunan pasar tradisional yang dilakukan juga bisa menjawab tantangan zaman," katanya.
Pihaknya menilai, Pasar Bantul yang direvitalisasi menjadi lantai dua bisa dijadikan model untuk memberikan ruang kepada anak muda terlibat aktif di pasar tradisional, sekaligus menjawab keberadaan kios lantai dua yang belum optimal.
"Kami berharap Dinas Perdagangan mau lebih terbuka untuk membuat terobosan-terobosan baru, untuk meningkatkan kesejahteraan warga Bantul, menuju Bantul Sehat Cerdas dan Sejahtera," katanya.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Jutaan pemudik ke Yogyakarta, legislator dorong pelaku wisata beri layanan terbaik
Jumat, 12 April 2024 13:28 Wib
Eko Suwanto tegaskan investasi pariwisata perlu perhatikan risiko bencana
Jumat, 12 April 2024 13:24 Wib
DPRD DIY mengusulkan Raperda Pedoman Pendanaan Pendidikan
Selasa, 26 Maret 2024 21:53 Wib
DPRD Kulon Progo meminta pembahasan penyertaan modal PDAM ditunda
Selasa, 26 Maret 2024 14:53 Wib
Pemprov DIY wajib mengalokasikan dana pemajuan pembangunan kelurahan
Kamis, 21 Maret 2024 10:52 Wib
Jelang rekap hasil Pilpres, Ketua Komisi A DPRD DIY ungkap 9 masalah Pemilu 2024
Rabu, 20 Maret 2024 9:07 Wib
Pemkab Kulon Progo diminta percepat bangun jalan dukung ekonomi
Minggu, 17 Maret 2024 11:40 Wib
Pemangkasan KJMU berujung mahasiswa putus kuliah, ungkap legislator
Kamis, 14 Maret 2024 10:21 Wib