Pemkab menggandeng TWCB membangun penyangga KSPN Borobudur

id kulon progo

Pemkab menggandeng TWCB membangun penyangga KSPN Borobudur

Kabupaten Kulon Progo (Foto Istimewa)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggandeng PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko membangun tiga tempat sebagai lokasi penyangga wisata Kawasan Strategis Pembangunan Nasional Borobudur.

Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Niken Probo Laras di Kulon Progo, Senin, mengatakan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWCB) mengajukan diri mengembangkan tiga kawasan, yakni resor di Girimulyo, restoran di kawasan wisata mangrove Temon, dan premium gerai di Nglinggo Samigaluh.

"TWCB sendiri telah mengajukan untuk mendirikan tiga bangunan sebagai tempat penyangga wisata di Kulon Progo," kata Niken.

Ia mengatakan pihaknya sedang mengidentifikasi lahan yang potensial dan layak digunakan sebagai lokasi usaha TWCB. Kesediaan TWCB tidak terlepas adanya proyek New Yogyakarta International Airport dan Kawasan Strategis Pembangunan Nasional Borobudur.

Rencananya, lokasi yang akan digunakan TWCB menggunakan tanah kas desa atau yang lainnya, Niken mengungkapkan bahwa wacana itu masih juga menunggu perangkat desa Organisasi Perangkat Daerah terkait.?

"Saat ini, kami masih menunggu identifikasi dan OPD terkait, bagaimana nantinya beberapa hari kita akan bertemu dengan TWCB," katanya.

Niken mengatakan pemkab akan memberikan akses infrastruktur, melalui program Bedah Menoreh, meski belum selesai di seluruh bagian. Masalah anggaran dan jenis kerjasama seperti apa Niken belum bisa memastikan bagaimana bentuknya.

"Belum, mungkin dipertemuan selanjutnya. Hanya saja ini sejalan dengan program Bedah Menoreh walaupun belum selesai sepenuhnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perdagangan Kulon Progo Dewantoro mengatakan Dinas Perdagangan memberikan pelatihan-pelatihan kepada pelaku industri kecil dan menengah mengolah potensi lokal untuk diproduksi supaya memiliki nilai jual dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Kami memberikan pelatihan pemanfaatan bahan baku untuk produk - produk yang bisa dipromosikan dan laku untuk mendukung KSPN Borobudur. Masyarakat harus siap menyambut Bukit Menoreh sebagai pusat wisata baru," kata Dewantoro.

Ia mengatakan potensi di Bukit Menoreh sangat banyak, serti empon-empon, teh, kopi, bunga krisan, durian, kelengkeng hingga minyak atsiri. Bahan baku lokal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat di kawasan Bukit Menoreh, yakni Kecamatan Kokap, Samigaluh, Kalibawang, Nanggulan dan Girimulyo.

"Adanya KSPN Borobudur, sepanjang jalan di kawasan Bukit Menoreh "uang berceceran". Untuk itu, kami mulai mempersiakan sumber daya manusia (SDM) dari sisi ketrampilan supaya mereka tidak hanya menjadi penonton saat wisata Bukit Menoreh menjadi tujuan utama wisata," katanya.

Rencananya, lanjut Dewantoro, Dinas Perdagangan akan mendampingi masyarakat Jatimulyo, Girimulyo mengembangkan kawasan usaha rakyat untuk konoditas empon-empon, yakni mengajari masyarakat membuat jamu dan bagaimana pengemasan, serta penjualan.

"Kami berharap pengembangan industri kecil empon-empon menggerakan ekonomi masyarakat dan mendukung pariwisata. Pelaku IKM dapat menjual jamu mereka di objek-objek wisata yang dikembangkan masyarakat," katanya.