Pemkab harapkan desa wisata bangun perekonomian masyarakat

id Desa wisata bantul

Pemkab harapkan desa wisata bangun perekonomian masyarakat

Kerajinan batik, salah satu pendukung desa wisata di Kabupaten Bantul (Foto antarafoto.com)

Bantul, (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengharapkan keberadaan desa wisata yang dikelola kelompok sadar wisata dapat membangun perekonomian masyarakat setempat.

"Kita di forum pokdarwis (kelompok sadar wisata) sudah coba inventarisasi, agar apa, adanya desa wisata, adanya pokdarwis ini harus mampu membangun perekonomian masyarakat," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru di Bantul, Rabu.

Ia mengharapkan masyarakat di desa tidak begitu saja dengan mudah menetapkan atau memproklamirkan desanya menjadi sebuah desa wisata manakala tidak siap dengan konsep dan konsekuensi yang harus diupayakan.

"Atau menjadikan diri sebagai pokdarwis manakala mereka tidak konsen dengan konsepnya, karena tugasnya jelas pokdarwis itu membangun perekonomian masyarakat, salah satunya dengan sapta pesona," katanya.

Ia mengatakan sebuah desa wisata dengan kelembagaan pokdarwis tersebut sudah menjadi sebuah komunitas dalam pengembangan pariwisata.

Upaya dalam memajukan potensi wisata, katanya, memang harus melibatkan masyarakat setempat.

"Ketika desa wisata berkembang dan maju masyarakat itu harus ikut pergerakannya, jadi kalau ada desa wisata tetapi belum bergerak masyarakatnya dari sisi perekonomiannya ini masih belum dianggap berhasil," katanya.

Bahkan Kwintarto menyebut, dari total 38 desa wisata se-Bantul yang betul-betul sehat atau produktif dalam pengertian kunjungan wisatawan banyak dan pergerakan ekonomi masyarakatnya bagus, hanya s25 persen.

Menurut dia, masih adanya desa wisata yang tidak produktif bahkan jumlahnya mayoritas itu, karena tidak semua desa wisata mempunyai pergerakan maupun pertumnuhan sama, misalnya ada yang tumbuh pesat, tumbuh perlahan, bahkan stagnan.

"Dan yang kita sebut 25 persen itu desa wisata yang sudah produktif, jadi memang ada desa wisata yang masih landai pertumbuhannya, bahkan stganan. Ini yang jadi PR (pekerjaan rumah) kita, sehingga kita perlu upaya untuk menyelesaikannya," katanya. ***1***



(T.KR-HRI)


Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024