Dispar Kulon Progo beri pelatihan pelayanan homestay

id Nglinggo,Wisata

Dispar Kulon Progo beri pelatihan pelayanan homestay

Grojogan Watu Jonggol Desa Wisata Nglinggo, Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. (Foto Mamiek/ANTARA)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan pelatihan kuliner dan pelayanan homestay kepada pelaku wisata khususnya pengelola objek wisata Kebun Teh Nglinggo.

Kepala Seksi Usaha dan Jasa Pariwisata Dinas Pariwisata Kulon Progo Endah Supeni, di Kulon Progo, Rabu, mengatakan saat ini pariwisata berbasis masyarakat berkembang pesat, sehingga Dinas Pariwisata setempat memberikan pelatihan kuliner dan homestay kepada pelaku wisata.

"Pelatihan ini diharapkan agar pelaku wisata mampu memberikan pelayanan yang bagus, ramah, dan memasak secara higienis. Kami siapkan sumber daya manusia pelaku wisata guna percepatan pengembangan wisata di Kulon Progo," kata Endah lagi.

Saat ini, kata Endah, di Kulon Progo baru ada lima lokasi yang menyediakan homestay, yakni Nglinggo, Desa Wisata Banjaroya, Suroloyo, Segajih Hargotirto, dan kawasan Ayunan Langit Purwosari .

"Di Kulon Progo ini banyak desa wisata dan objek wisata, namun warga atau pelaku wisata yang mampu menangkap potensi baru lima lokasi," katanya lagi.

Ia mengatakan sampai saat ini, jumlah homestay yang terdata sebanyak 260 rumah. Kemungkinan bisa bertambah, karena pelaku wisata atau pokdarwis belum membuat laporan rinci.

"Dari 260 homestay di Kulon Progo, sebanyak 100 unit ada di Banjaroya, Kalibawang. Di Banjaroya banyak rumah warga yang digunakan untuk kegiatan live-in," katanya.

Pemilik Homestay Summerland Nglinggo Kuswantoro mengatakan di kawasan Kebun Teh Nglinggo ada dua homestay, yakni di rumahnya dan Melky Binaro dengan total sekitar 15 unit rumah.

Homestay yang disediakan sangat menyatu dengan alam, sehingga wisatawan betah tinggal di homestay di Nglinggo. Wisatawan disedikan paket-paket wisata, seperti mengolah teh, mengolah kopi, belajar menarikan Tari Lengger Tapen hingga offroad.

"Kami berusaha mengembangkan wisata berbasis potensi lokal dan budaya lokal," katanya pula.





(U.KR-STR)