"Semua pesawat komersial akan dipindah ke Kulon Progo, Namun Adisutjipto nanti masih ada tetap `cargo flight`, `carter flight`, dan `unscheduled flight`," kata Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Novyan Samyoga, di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, kendati 2019 Bandara Internasional di Kulon Progo rencananya mulai digunakan, namun pemindahan pesawat serta instrumen lainnya dari Bandara Adisutjipto akan dilakukan secara bertahap.
"Selain pesawat kargo, kemungkinan di Bandara Adisutjipto pada 2019 masih digunakan sebagian pesawat komersial," kata dia.
Pemindahan bertahap itu, menurut dia, karena diperkirakan pada 2019 Bandara NYIA masih belum siap dioperasikan sepenuhnya.
"Karena tidak bisa dipinadahkan semua 100 persen sekaligus, pada 2019 ini sehingga diperlukan pemindahan secara bertahap," kata dia.
Pemindahan bandara dari Adisutjipto ke Kulon Progo, menurut Novyan, merupakan upaya tepat untuk mengurangi beban normal Bandara Adisutjipto.
Bandara Adisutjipto sesuai ukuran normal hanya menampung beban 1,2 juta penumpang per tahun, namun saat ini beban itu telah mencapai 6 hingga 7 juta penumpang per tahun. "Sudah empat kali lipat, jelas menimbulkan ketidaknyamanan," kata dia pula.***1***
(T.L007)
