Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Istijab M Danunagoro mendorong pengelola objek wisata meningkatkan kegiatan budaya untuk menunjang okupansi atau lama tinggal wisatawan di daerah setempat.
"Tingginya okupansi dan lama tinggal pengunjung di Yogyakarta sangat dipengaruhi penyelenggaraan event-event budaya maupun wisata," kata Istijab di Yogyakarta, Rabu.
Ia menyebutkan sejak Januari 2018 okupansi atau tingkat hunian kamar hotel masih rendah dengan rata-rata mencapai 30 hingga 50 persen.
Rendahnya tingkat hunian itu antara lain disebabkan belum ada musim liburan baik di Indonesia maupun mancanegara.
"Banyaknya jumlah hotel di Yogyakarta mengharuskan hotel berbagi `kue` kunjungan," kata dia.
Oleh sebab itu, penyelenggaraan atraksi wisata perlu ditingkatkan. Selain memengaruhi okupansi dan lama tinggal wisatawan di DIY, atraksi wisata juga dapat menjadi sarana promosi efektif bagi masing-masing objek wisata baru itu sendiri.?
Ia mengatakan kegiatan budaya penting ditingkatkan karena selama ini baik di kabupaten maupun Kota Yogyakarta telah terbukti berkontribusi positif terhadap lama tinggal wisatawan di daerah ini.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta menyatakan telah menyiapkan puluhan event wisata unggulan untuk mendongkrak lama tinggal wisatawan ke daerah itu.
Menurut Aris, berdasarkan data kunjungan selama 2017 lama tinggal wisatawan mancanegara rata-rata mencapai 2,01 hari, sedangkan wisatawan nusantara rata-rata 1,9 hari.?
Ia mengatakan pada periode Februari hingga Desember 2018 Dispar DIY telah menyiapkan 62 event wisata unggulan dengan lokasi tersebar di lima kabupaten/kota.?
Sejumlah event itu antara lain Jogja Heboh atau paket wisata murah yang akan berlangsung mulai 1-28 Februari, Jogja International Airshow (17-18 Februari), Tionghoa Culture Festival (2 Maret), Menoreh Night Spectacular (21-22 April), Merapi Night Festival (14-15 April), Lintas Komunitas Festival (12-13 Mei), Perahu Naga Festival (7-8 Juli), Malioboro Night Festival (11-12?Agutus), Jogja Fashion Week (27 Agustus), Geopark Night Specta (21 Oktober), hingga Santri Nusantara Festival (21 Oktober).
Ia meyakini pagelaran wisata mampu mendorong pertumbuhan kunjungan wisata pada 2018 mencapai 10 persen dari realisasi pada 2017 yang mencapai 397.000 untuk wisatawan mancanegara dan 4,7 juta untuk wisatawan nusantara.
L007
Berita Lainnya
Pakar UGM minta optimalkan kampung wisata sambut libur Lebaran 2024
Jumat, 29 Maret 2024 4:09 Wib
Kawasan wisata Chinatown dengan Pasar Jaya tarik wisatawan
Kamis, 28 Maret 2024 5:55 Wib
Dispar Gunungkidul memetakan objek wisata pantai padat pengunjung
Rabu, 27 Maret 2024 10:49 Wib
Dishub DIY gencarkan 'ramp check" bus wisata di libur Lebaran 2024
Selasa, 26 Maret 2024 14:52 Wib
PT PLN suplai listrik RS dukung destinasi wisata medis gaet turis
Selasa, 26 Maret 2024 14:01 Wib
Rumah adat dijadikan wisata budaya tarik wisatawan
Selasa, 26 Maret 2024 5:17 Wib
Baru 40 persen, turis asing di Bali bayar pungutan Rp150 ribu
Senin, 25 Maret 2024 20:52 Wib
Sleman mengikuti pameran promosi wisata di Malaysia
Senin, 25 Maret 2024 13:08 Wib