PHRI dorong objek wisata tingkatkan kegiatan budaya

id objek wisata,phri,seni budaya

PHRI dorong objek wisata tingkatkan kegiatan budaya

Ilustrasi Objek Wisata Tebing Breksi di perbukitan Desa Sambirejo, Sleman, Yogyakarta Foto ANTARA/IRFAN ADI SAPUTRA/ags/16) ()

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Istijab M Danunagoro mendorong pengelola objek wisata meningkatkan kegiatan budaya untuk menunjang okupansi atau lama tinggal wisatawan di daerah setempat.

"Tingginya okupansi dan lama tinggal pengunjung di Yogyakarta sangat dipengaruhi penyelenggaraan event-event budaya maupun wisata," kata Istijab di Yogyakarta, Rabu.

Ia menyebutkan sejak Januari 2018 okupansi atau tingkat hunian kamar hotel masih rendah dengan rata-rata mencapai 30 hingga 50 persen.

Rendahnya tingkat hunian itu antara lain disebabkan belum ada musim liburan baik di Indonesia maupun mancanegara.

"Banyaknya jumlah hotel di Yogyakarta mengharuskan hotel berbagi `kue` kunjungan," kata dia.

Oleh sebab itu, penyelenggaraan atraksi wisata perlu ditingkatkan. Selain memengaruhi okupansi dan lama tinggal wisatawan di DIY, atraksi wisata juga dapat menjadi sarana promosi efektif bagi masing-masing objek wisata baru itu sendiri.?

Ia mengatakan kegiatan budaya penting ditingkatkan karena selama ini baik di kabupaten maupun Kota Yogyakarta telah terbukti berkontribusi positif terhadap lama tinggal wisatawan di daerah ini.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta menyatakan telah menyiapkan puluhan event wisata unggulan untuk mendongkrak lama tinggal wisatawan ke daerah itu.

Menurut Aris, berdasarkan data kunjungan selama 2017 lama tinggal wisatawan mancanegara rata-rata mencapai 2,01 hari, sedangkan wisatawan nusantara rata-rata 1,9 hari.?

Ia mengatakan pada periode Februari hingga Desember 2018 Dispar DIY telah menyiapkan 62 event wisata unggulan dengan lokasi tersebar di lima kabupaten/kota.?

Sejumlah event itu antara lain Jogja Heboh atau paket wisata murah yang akan berlangsung mulai 1-28 Februari, Jogja International Airshow (17-18 Februari), Tionghoa Culture Festival (2 Maret), Menoreh Night Spectacular (21-22 April), Merapi Night Festival (14-15 April), Lintas Komunitas Festival (12-13 Mei), Perahu Naga Festival (7-8 Juli), Malioboro Night Festival (11-12?Agutus), Jogja Fashion Week (27 Agustus), Geopark Night Specta (21 Oktober), hingga Santri Nusantara Festival (21 Oktober).

Ia meyakini pagelaran wisata mampu mendorong pertumbuhan kunjungan wisata pada 2018 mencapai 10 persen dari realisasi pada 2017 yang mencapai 397.000 untuk wisatawan mancanegara dan 4,7 juta untuk wisatawan nusantara.
L007
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024