Bantul (Antaranews Jogja) - Institut Seni Indonesia Yogyakarta memberi anugerah gelar Doctor Honoris Causa Bidang Teater kepada I Gusti Ngurah Putu Wijaya karena kontribusi dan karyanya yang luar biasa bagi pengembangan ilmu dan seni khususnya teater.
"Penganugerahan Doctor Honoris Causa adalah pengakuan tertinggi di akademik berdasarkan suatu proses pembelajaran yang dilakukan dengan tekun dan sungguh-sungguh dari proses panjang berkesenian," kata Promotor Penganugerahan Gelar Doctor Honoris Causa Prof Dr Yudiaryani di ISI Yogyakarta, Rabu.
Di hadapan Sidang Senat Terbuka ISI Yogyakarta dalam rangka Penganugerahan gelar Doctor Honoris Causa Prof Yudiaryani yang juga Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta mengatakan, selain karya bidang teater, juga penemuannya bagi peningkatan kualitas penerapan nilai-nilai karakter bangsa.
Menurut dia, Putu Wijaya merupakan teatrawan, sastrawan dan budayawan yang tidak hanya dikenal karya-karya kreatifnya oleh masyarakat seni dan masyarakat umum di Indonesia, tetapi juga masyarakat di mancanegara.
"Penganugerahan gelar Doctor Honoris Causa terlaksana dengan proses persiapan cukup panjang, dimulai dari tahun 2016, yaitu pengusulan dari tingkat jurusan/program studi dan seleksi ketat dari tingkat fakultas hingga akhirnya persetujuan di tingkat institut," katanya.
Yudiaryani mengatakan, dari proses itu kemudian menunggu penetapan dari tingkat kementerian, dan dengan pertimbangan syarat akademik maupun dari calon penerima gelar dan kadar kualitas kemanusiaan karya-karya Putu Wijaya akhirnya penganugerahan gelar itu terlaksana.
Menurut dia, bagi Jurusan Teater Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta, sosok Putu Wijaya atau yang akrab disebut Mas Putu bukanlah sosok asing, sebab pernah menjadi tenaga pengajar luar biasa (TPLB) Jurusan Teater dari 2004 hingga 2007.
"Selain itu melakukan kegiatan kolaborasi antara Teater Mandiri dengan mahasiswa Jurusan Teater untuk pentas keliling ZOOM tahun 2007, dan menjadi pemain dalam pementasan lakon `Kereta Kencana' yang disutradarai Adinda Usin Muka untuk ujian tugas akhirnya," katanya.
Ia mengatakan, partisipasi Putu Wijaya dalam pembelajaran di awal berdirinya Jurusan Teater menginspirasi para dosen teater, waktu itu bagaimana meletakkan dasar visi dan misi jurusan teater, sebab di tahun 1980an kondisi teater di Indonesia berada dalam pertimbangan.
Pertimbangan saat itu, lanjut dia, apakah teater Indonesia tetap melestrasikan `tradisi` dengan seluruh keberagamannya, atau menyongsong teater Indonesia yang modern dan ataukah teater modern Indonesia yang berbasis pada tradisi.
"Sedangkan Jurusan Teater ISI Yogyakarta berdiri di tengah atmosfir akademik dan kesenimanan yang kental dengan tradisi Jawa, dan terasa sulit ketika mahasiswa dari seluruh Tanah Air belajar tradisi Jawa. Dan saat itu Putu Wijaya memberikan jalan keluarnya," katanya.
Putu Wijaya dilahirkan di Puri Anom, Tabanan, Bali pada 11 April 1944, pada masa remaja sudah menunjukkan kegemarannya pada dunia sastra. Setelah selesai sekolah menengah atas, Putu melanjutkan kuliahnya di Yogyakarta, kota seni dan budaya.
Di Yogyakarta, selain kuliah dan lulus di Fakultas Hukum UGM, Putu juga mempelajari seni lukis di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), drama di Akademi Seni Drama dan Film (Asdrafi) dan meningkatkan kegiatan bersastra, dari kegiatan berkesenian Putu mendapatkan identitasnya sebagai seniman.
Berita Lainnya
Sangat logis, penjelasan Airlangga Hartarto di sidang MK
Minggu, 7 April 2024 12:39 Wib
KSAD tempatkan Mayor Teddy, ajudan Menhan Prabowo, sebagai Wadanyonif 328/Dirgahayu
Selasa, 12 Maret 2024 18:51 Wib
LPS bayar klaim simpanan nasabah BPR Wijaya Kusuma
Sabtu, 6 Januari 2024 8:11 Wib
Platform jagapemilu.com kawal demokrasi bersih
Sabtu, 6 Januari 2024 6:57 Wib
Tur tunggal Afrika-Eropa, pesepeda motor kenalkan Bali
Sabtu, 18 November 2023 6:51 Wib
Baca, Nani Wijaya meninggal dunia hingga album Tradelo
Jumat, 17 Maret 2023 6:58 Wib
Tol Serang-Panimbang padukan kawasan wisata dan industri
Sabtu, 3 Desember 2022 15:15 Wib
Lebih meriah, Jamasan Tombak Kyai Wijaya Mukti ditandai kirab pusaka
Kamis, 4 Agustus 2022 12:01 Wib