Menteri ESDM meminta peralatan BPPTKG dikirim Sinabung

id ignasius jonan

Menteri ESDM meminta peralatan BPPTKG dikirim Sinabung

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan saat meninjau alat pemantauan aktivitas gunung api di BPPTKG Yogyakarta, Jumat (23/2) (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meminta sebagian peralatan pemantauan gunung api yang ada di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta, dipasang di Gunung Sinabung, Sumatra Utara.
 "Saya minta kalau bisa sebagian peralatannnya (BPPTKG) juga dipasang di Gunung Sinabung," kata Menteri Jonan saat mengunjungi Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Jumat.
Menurut Jonan, pemasangan alat pemantauan gunung api perlu dipasang di Gunung Sinabung karena erupsi di gunung itu kerap terjadi. "Menurut saya walaupun erupsinya tidak setiap hari namun terjadi secara berkala," kata dia.
Dengan pemasangan alat itu, diharapkan pemantauan aktivitas Gunung Sinabung bisa dilakukan dengan lebih baik.
Menurut dia, peralatan pengamatan gunung api selama ini merupakan hasil dari evolusi teknologi yang ada sehingga harus terus dimodernisasi sesuai perkembangan zaman.
"Sekarang tidak lagi manual sudah pakai elektronika, GPS, atau fasilitas internet untuk memantau suhu di kawah," kata dia.
Menurut dia, untuk memodernisasi teknologi pemantauan gunung api di seluruh Indonesia secara serentak harus didukung penganggaran yang meningkat pula.
Kepala BPPTKG Yogyakarta I Gusti Made Agung Nandaka mengatakan hingga saat ini BPPTKG Yogyakarta ikut membantu menganalisis terhadap sampel abu dan batuan Gunung Sinabung.
Berdasarkan hasil analisis yang terakhir dilakukan di BPPTKG Yogyakarta, menurut Made, aktivitas vulkanik di Gunung Sinabung belum ada tanda-tanda berhenti.
"Dari hasil penelitian abu dan batuan yang dikirim ke sini, belum ada perubahan. Belum ada tanda-tanda berhenti," kata dia.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024