Legislator Bantul apresiasi "Bedah Menoreh" Kulon Progo

id dprd bantul

Legislator Bantul apresiasi "Bedah Menoreh" Kulon Progo

Kantor DPRD Bantul (Foto Antara)

Bantul (Antaranews Jogja) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Setiya mengapresiasi gagasan dan program "Bedah Menoreh" yang dilakukan Kabupaten Kulon Progo untuk mengangkat potensi kawasan tersebut.

"Gagasan dan program Bupati Kulon Progo untuk Bedah Menoreh patut diberikan apresiasi, kawasan utara Kulon Progo yang didominasi perbukitan selama ini memang tertinggal, terutama dalam hal ekonomi," katanya di Bantul, Senin.

Menurut dia, dengan memberikan program khusus yaitu `Bedah Menoreh`, yang akan menghubungkan Bandara Internasional Yogyakarta dan Borobudur (Magelang) yang melewati Menoreh akan mengangkat potensi kawasan ini.

Namun demikian, kata dia, program yang didominasi peningkatan infrastruktur ini perlu disempurnakan dengan program yang bersifat pemberdayaan masyarakat, baik aspek pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

"Asumsi dengan membangun akses jalan, kemudian akan meningkatkan ekonomi masyarakat perlu diuji, jangan sampai malah peluang ekonomi tersebut diambil orang luar," katanya.

Ia mengatakan, dengan kekuatan modal besar tentu bisa menguasai Menoreh yang sudah dibedah sehingga tujuan sesungguhnya yang untuk menyejahterakan masyarakat lokal, justru membuat jurang kesenjangan ekonomi.

"Untuk itu, saya yang pernah lahir dan menghirup udara di kawasan Menoreh berharap semangat pemerintah tidak saja membedah namun juga `Menggugah Menoreh`," kata anggota Komisi B DPRD Bantul yang juga membidangi pariwisata itu.

Setiya mengatakan, membangun infrastruktur, jalan, jembatan, penerangan jalan, akses komunikasi hanya salah satu langkah awal, namun membangun mentalitas dan kapasitas warga menjadi prioritas agar warga tidak hanya berpikir jangka pendek karena tergiur menjual lahan yang dimiliki.

"Akhirnya dikuasai pemodal luar, justru setelah infrastruktur jalan dibangun pemerintah dengan uang rakyat, mereka membangun hotel, villa, kawasan wisata khusus. Pemiliknya pemodal luar dan warga hanya kebagian menjadi pekerja," katanya.

Untuk itu, kata dia, pemerintah harus hadir dan program-program peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) harus disiapkan, seperti pendidikan, pelatihan, pendampingan termasuk juga akses pemasaran maupun permodalan.

Ia mengatakan, sebab bila yang akan dikembangkan adalah pariwisata, maka pemerintah daerah juga harus melindungi kawasan objek wisata tersebut untuk tetap dimiliki dan dikelola warga setempat untuk kesejahteraan mereka.

"Tentu dengan memberikan program peningkatan kemampuan pengelolaan dan manajemen, agar dapat bersaing secara kompetitif dengan objek wisata lain yang terus berkembang pesat," katanya.

Ia juga mengharapkan, pemerintah memastikan ada keseimbangan dan kelestarian alam sehingga eksploitasi dan pembangunan Menoreh harus berwawasan lingkungan untuk kemanfaatan yang lestari dan jangka panjang.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024