Yogyakarta siapkan rangkaian kegiatan peringatan Hari TB

id Tuberculosis,Pemkot

Yogyakarta siapkan rangkaian kegiatan peringatan Hari TB

ilustrasi tuberkulosis (foto bccdc.ca) (bccdc.ca)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyiapkan sejumlah kegiatan yang akan menjadi rangkaian peringatan Hari Tuberculosis (TB) Sedunia tiap 24 Maret.

"Ada berbagai kegiatan. Sudah kami awali dengan peluncuran Rencana Aksi Daerah Penanggulangan TB di Kota Yogyakarta 2017-2021," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia Kisworini di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, berbagai kegiatan yang disiapkan untuk peringatan Hari TB sedunia tersebut ditujukan untuk memperkuat komitmen seluruh elemen masyarakat guna pengendalian TB dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengobatan TB yang tuntas dan berkualitas.

Pada 2016, temuan kasus TB di rumah sakit maupun laporan masyarakat di Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 1.006 kasus dan 400 kasus di antaranya berasal dari warga Kota Yogyakarta.

Meskipun pada 2017 jumlah temuan kasus turun menjadi 934 kasus, namun jumlah warga Kota Yogyakarta yang ditemukan sebagai penderita TB justru meningkat hingga 550 orang.

Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta juga mencatat ada 27 warga Kota Yogyakarta yang mengalami TB kebal obat. Jika kasus TB biasa dapat sembuh dengan mengonsumsi obat secara rutin selama sekitar enam bulan, maka penderita TB kebal obat harus menjalani pengobatan lebih lama hingga dua tahun bahkan satu dosis obat yang diberikan baru bisa selesai diminum dalam waktu empat jam.

"Biasanya, penderita bosan mengonsumsi obat sehingga berhenti berobat di tengah jalan. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya TB kebal obat," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Fita, pada rangkaian peringatan Hari TB Sedunia juga akan dilakukan deteksi dini dan pencegahan penularan TB melalui temuan kasus di fasilitas layanan kesehatan.

Kegiatan akan dipusatkan di seluruh puskesmas di Kota Yogyakarta dan di Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mulai 5-15 Maret.

Selain itu, Dinas Keshetan juga menggelar pelatihan untuk sekitar 200 guru PAUD dan YK agar memiliki kemampuan untuk melakukan "pemindaian" terhadap potensi TB pada anak. 

E013/ 01-03-2018 07:28:16
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024