Kodim 0731 kesulitan modal untuk membeli gabah

id Gabah

Kodim 0731 kesulitan modal untuk membeli gabah

Gabah Kering Giling (antaranews.com)

Kulon Progo, (Antaranews Jogja) - Komando Distrik Militer 0731 Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, kesulitan modal karena belum melakukan nota kesepahaman bersama dengan BRI terkait skema pinjaman untuk membeli gabah petani dalam program "Serapan Gabah Petani".

Pasi Teritorial Kodim 0731/Kulon Progo Kapt Inf Triyono di Kulon Progo, Kamis, mengatakan program Serapan Gabah Petani (Sergap) sudah berlangsung sejak lama, namun tahun ini ada dua perubahan.

"Dulu, gabah dari petani bisa langsung ke Bulog, kalau sekarang Kodim ikut dan akan membeli gabah petani. Namun, saat ini kami belum ada kesepakatan dengan BRI," kata Triyono.

Ia mengatakan keterlibatan Kodim 0731 dalam program Sergab untuk mendukung dan membantu program pemerintah meningkatkan ketahanan pangan.

"Kodim 0731/Kulon Progo melaksanakan tugas berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tugas Ops Militer, selain perang pada pasal 7 ayat 2 pada bagian B yang menyatakan TNI memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta," katanya.

Saat ini, lanjut Triyono, pihaknya menggerakkan Babinsa yang tersebar di 87 desa di Kabupaten Kulon Progo untuk mengecek daerah yang memasuki masa panen.

"Kami harapkan kepada kelompok tani dapat bekerja dengan baik, supaya beras dan gabah petani dapat diserap dengan maksimal," katanya.

Kepala Bidang Pengadaan Operasional dan Pelayanan Publik (POPP) Bulog Divre DIY Unggul Tri Sunu mengatakan Bulog sebagai operator di bidang pangan sangat menerlukan kebijakan penerintah yang mendukung kegiatan operasionalnya agar terwujud kedaulatan pangan.

Kebijakan tersebut diantaranya, penentuan harga pokok pemerintah (HPP) beras dan pangan pokok isinnya yang tidak merugikan petani dan tidak memberatkan konsumen agar tidak terjadi inflasi.

"Terkait bulog sebagai buferstok tugas penyerapan gabah/beras harus diimbangi dengan kebijakan penyaluran komoditi yang jelas arahnya, misalnya beras untuk keluarga sejahtera," kata Unggul. ***3***

(U.KR-STR) 01-03-2018 15:33:53


Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024