Bantul akan atur kembali pengalokasian pupuk bersubsidi

id pupuk bersubsidi

Bantul akan atur kembali pengalokasian pupuk bersubsidi

Pupuk bersubsidi (antaranews.com)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengatur kembali pengalokasian pupuk bersubsidi untuk daerah ini supaya merata ke semua petani setempat.

"Kalau pupuk bersubsidi itu kita sebenarnya cukup, hanya mungkin nanti kita atur kembali berkaitan dengan pengalokasiannya agar petani bisa mudah mendapatkan," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Kamis.

Menurut dia, perlunya mengatur kembali pengalokasian pupuk bersubsidi karena diakui masih ada keluhan dari petani yang tergabung dalam kelompok tani kesulitan mendapat pupuk bersubsidi sesuai harga eceran tertinggi (HET).

"Itu biasanya terjadi mungkin karena stok pupuk yang disini sudah menipis, sementara di tempat lain masih banyak, itu yang sering menjadikan kesulitan, tapi kalau secara makro di Bantul saya yakin cukup," katanya.

Bahkan, menurut dia, di wilayah Bantul tidak pernah mengalami kelangkaan atau kekurangan pupuk bersubsidi, dan semua petani masih bisa mendapatkan pupuk bersubsidi yang didistribusikan melalui kios atau pengecer resmi pupuk.

Ia mengatakan, hanya saja ketika ada petani yang kesulitan mendapat pupuk bersubsidi itu karena enggan membeli ke kios pupuk yang lokasinya jauh dari lahan garapannya, dan memilih membeli pupuk di kios terdekat dengan harga lebih mahal.

"Biasanya kaitannya dengan penebusan, belum tentu semua petani menebus, jadi ada beberapa petani yang beli di kios pupuk terdekat walaupun lebih mahal, padahal kalau tidak ditebus kan menumpuk di situ, padahal di tempat lain semua menebus di kios," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, sebagai upaya memaksimalkan penyerapan pupuk bersubsidi distribusi antarkecamatan perlu dibenahi lagi, selain itu kelompok tani didorong membuka kios sarana produksi (saprodi) pertanian untuk menjual pupuk bersubsidi.

"Salah satu upaya yang sudah adalan kelompok tani Ngudi Makmur yang membuka kios saprodi, ini segera kita daftarkan ke distributor pupuk sehingga nantinya pelayanan kepada petani bisa lebih baik lagi," katanya.

(KR-HRI)