Mahfud MD apresiasi pendidikan karakter

id pendidikan karakter,mahfud md

Mahfud MD apresiasi pendidikan karakter

Mahfud MD (Foto Antara)

Kulon Progo, 9/3 (Antara) - Ketua Parampara Praja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Muhfud MD mengapresiasi pendidikan karakter yang dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mahfud di Kulon Progo, Jumat, mengatakan secara nasional, belum ada format pendidikan karakter seperti apa.

"Di Kulon Progo sudah ada format pendidikan karakter tinggal dikemas dan dikasih format sana-sini untuk dikembangkan. Formatnya tinggal dikembangkan dan pelaksanaanya lebih meluas," kata Mahfud usai mendengar aspirasi keistimewaan DIY.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan Pemkab Kulon Progo menganggarkan Rp6 miliar untuk pelaksanaan pendidikan karakter di wilayah itu untuk 2018.

"Pendidikan karakter didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan tahun depan harapannya dibiayai dana keistimewaan," kata Hasto.

Ia mengatakan Mahfud MD meminta format pendidikan karakter yang dikembangkan di Kulon Progo.

"Tadi beliau minta data lunak, kami akan segera mengirim modul dan perangkat pendidikan karaktera," katanya.

Dia menambahkan pendidikan karakter menjadi prioritas utama pembangunan di Kulon Progo. Pada Januari, pihaknya mendata sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Selain itu, pihaknya menyusun tiga modul pendidikan karakter.

Modul yang disusun yakni modul kesenian dan tata krama Jawa, modul Pancasila dan modul Kemataraman. Modul kesenian dan tata krama Jawa itu mengajarkan masyarakat tentang perilaku dan sopan santun. Modul Pancasila berisi pendidikan bagaimana anak didik dituntut untuk selalu menerapkan gotong royong.

"Pendidikan karakter ini diharapkan siswa yang lulus sekolah bisa memcaba Al quran, hafal doa-doa dan memiliki tata krama yang baik," katanya.

Ia mengatakan dalam waktu dekat akan banyak penandatangan nota kesepahamam bersama antara sekolah-sekolah dengan pondok pesantren atau lembaga masyarakat yang bergerak di bidang kebudayaan.

"Ada sekitar 56 orang lulusan sekolah keraton yang akan mengajarkan soal aksara dan tata krama Jawa," katanya.Budi Suyanto

(U.KR-STR) 09-03-2018 13:46:24