Jiffina diproyeksikan jadi pameran terbesar Asia Tenggara

id Jiffina

Jiffina diproyeksikan jadi pameran terbesar Asia Tenggara

Ketua Jiffina Jawa-Bali Timbul Rahardjo, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar, serta Ketua OC Jiffina 2018 Endro Wardoyo memukul alat musik tradisional patrol secara bersamaan sebagai tanda dibukanya

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Ketua Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia Jawa-Bali Timbul Rahardjo memproyeksikan "Jiffina" sebagai perhelatan pameran mebel dan kerajinan terbesar di Asia Tenggara.

"Jiffina ini akan berkembang terus sehingga di kemudian hari kami targetkan bisa menjadi pameran terbesar di Asia Tenggara," kata Timbul saat pembukaan "Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia" (Jiffina) 2018 di Jogja Expo Center, Sabtu.

Timbul mengatakan penyelenggaraan Jiffina dimulai sejak 2016. Pameran itu, menurut dia, digagas untuk menaungi para pengusha khsususnya yang tergabung dalam organisasi atau kelompok-kelompok usaha mebel dan kerajinan se-Jawa-Bali.

"Pada mulanya yang punya ide Jiffina ini adalah Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) kemudian dilanjutkan Himpunan Industri Mebal dan Kerajinan Indonesia (Himki) dan selanjutnya kelompok-kelompok kecil pengusaha mebel," kata Timbul yang juga dosen Institut Seni Indonesia (ISI) ini.

Menurut Timbul, melalui gagasan Jiffina tersebut diyakini akan membantu para pengusaha mebel dan kerajinan meningkatkan daya saing produknya menghadapi persaingan industri global yang semakin ketat.

Direktur IKM, Pangan, Barang dari kayu, dan Furniture Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Sudarto menilai cita-cita untuk menjadikan Jiffina sebagai pameran terbesar di Asia Tenggara bukan hal yang mustahil. Pasalnya industri mebel dan kerajinan Indonesia telah tersohor di mata dunia dengan keunikan produk dan desainnya.

"Saya rasa itu adalah cita-cita yang bagus. Kita tahu Jiffina ini baru tiga tahun berlangsung tetapi berkembang terus baik dari sisi jumlah peserta maupun buyer-nya," kata Sudarto.

Menurut Sudarto, Jiffina berpeluang mendapatkan perhatian khusus dari para buyer mancanegara karena digelar di daerah yang merupakan sentra para produsen mebel dan kerajinan Indonesia.

"Jadi sangat terbuka sekali karena di sini para buyer bisa bertemu langsung dengan para produsen," kata dia.

Ketua OC Jiffina 2018, Endro Wardoyo mengatakan penyelenggaraan Jiffina 2018 yang ditargetkan mampu mencatat transaksi 100 juta dolar AS itu diikuti 300 peserta pengusaha mebel dan kerajinan se-Jawa dan Bali.

Jumlah peserta yang memadati gerai-gerai pameran Jiffina di ruangan seluas 9.000 meter persegi itu mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan Jiffina 2017 yang diikuti 260 peserta.

Mereka menampilkan ribuan ragam produk living room, dining room, bedroom, family room, office furniture, art craft, kitchen furniture, dan lainnya baik yang berbahan kayu solid maupun daur ulang.

"Peserta pengusaha terbesar dari Yogyakarta diikuti Jawa Tengah (Solo, Klaten, Semarang, Jepara), Jawa Timur dan Bali," kata Endro yang juga pelaku usaha mebel dan kerajinan di Yogyakarta ini.

Sementara itu, untuk jumlah pembeli potensial yang sudah mendaftarkan diri untuk hadir dalam pameran yang berlangsung hingga 13 Maret 2018 itu mencapai 968 pembeli terdiri atas 430 pembeli luar negeri dan 538 pembeli serta pengunjung dalam negeri.

 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024