Jakarta (Antaranews Jogja) - Pemerintah menyerap dana Rp23,4 triliun dari lelang enam seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan total penawaran mencapai Rp46,4 triliun.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan lelang itu memenuhi target indikatif yang ditetapkan Rp17 triliun.
Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN03180614 mencapai Rp5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,20352 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 14 Juni 2018 mencapai Rp6,5 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi dengan tingkat kupon diskonto ini mencapai 4,14 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 4,9 persen.
Untuk seri SPN12190314, jumlah yang dimenangkan mencapai Rp5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,03161 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 14 Maret 2019 mencapai Rp8,4 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi dengan tingkat kupon diskonto ini mencapai 4,94 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,5 persen.
Untuk seri FR063, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,15958 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2023 mencapai Rp6,2 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 5,625 persen ini mencapai 6,15 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,34 persen.
Untuk seri FR064, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,74998 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2028 mencapai Rp17,06 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,125 persen ini mencapai 6,72 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,0 persen.
Untuk seri FR075, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,33990 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2038 mencapai Rp7,19 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,28 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,49 persen.
Untuk seri FR076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,38451 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 15 Mei 2048 mencapai Rp0,97 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 7,37 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,6 persen.
Sebelumnya, dalam lelang lima seri SUN pada hari Selasa (27/2), Pemerintah berhasil menyerap dana sebesar Rp23,1 triliun dari total penawaran yang masuk Rp41,08 triliun.
Berita Lainnya
Utang luar negeri RI terkendali
Jumat, 19 April 2024 15:49 Wib
Utang BUMN karya terhadap Himbara turun menjadi Rp78,99 triliun
Jumat, 5 April 2024 15:16 Wib
Presiden: Pemerintah bakal melunasi utang subsidi pupuk
Rabu, 3 April 2024 11:17 Wib
Pemerintah segera bayar utang "rafaksi" minyak goreng kepada pengusaha
Senin, 25 Maret 2024 16:25 Wib
Indonesia raup Rp24 triliun lelang tujuh seri SUN
Kamis, 14 Maret 2024 7:11 Wib
Meningkat menjadi 407,1 miliar dolar AS utang Indonesia
Kamis, 15 Februari 2024 13:10 Wib
Pemerintah serap Rp24 triliun dari lelang tujuh seri SUN
Senin, 12 Februari 2024 19:48 Wib
Cawapres Mahfud bakal putihkan utang nelayan-petani
Kamis, 8 Februari 2024 4:50 Wib