Yogyakarta, (Antaranews Jogja) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengirim 12 mahasiswa program kuliah kerja nyata (KKN) untuk membantu penanggulangan bencana gizi buruk dan campak di Asmat, Papua.
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), Prof Irfan Dwidya Prijambada di Gedung Direktorat PKM, Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis, mengatakan pengiriman mahasiswa KKN ke Asmat rencananya dilakukan secara berkesinambungan.
"Rencananya kita rutin mengirim tim KKN selama tiga hingga lima tahun berturut-turut ke sana," kata Irfan seusai pelepasan mahasiswa KKN UGM Peduli Bencana.
Dua belas mahasiswa KKN yang dikirim ke Asmat merupakan hasil seleksi dari 45 mahasiswa yang sebelumnya sudah mendaftar untuk bergabung. Namun begitu, berdasarkan hasil seleksi kesehatan dan psikotes akhirnya terpilih 12 orang, dengan 10 di antaranya perempuan.
Menurut Irfan, pengiriman mahasiswa tidak sekadar membantu penanggulangan bencana, tetapi juga melaksanakan program pemberdayaan masyarakat di bidang lain.
"Kita tidak bisa menyelesaikan persoalan dalam waktu singkat, apalagi waktu KKN hanya dua bulan sehingga perlu dilakukan berkelanjutan hingga nantinya masyarakat bisa berkesempatan hidup secara mandiri," kata dia.
Menurut Irfan pekerjaan mahasiswa KKN tidak ringan karena mereka akan mengunjungi beberapa distrik yang letaknya cukup jauh dan terisolir dengan minimnya sarana transportasi.
Ia berharap para mahasiswa bisa saling bahu membahu dan menjaga stamina serta kesehatan selama berada di lokasi.
"Meski beberapa lokasi ada yang cukup jauh untuk dijangkau, saya berharap kalian bisa berbuat lebih banyak untuk warga di sana," kata Irfan kepada mahasiswa.
Dosen Pembimbing Lapangan Fadli Kasim menjelaskan ada tiga program utama yang akan dilakukan oleh mahasiswa KKN, yakni peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat, pendidikan sosial dan budaya serta edukasi kesehatan masyarakat. "Bidang kesehatan menjadi program yang utama," kata Dosen Departemen Teknik Fisika, Fakultas Teknik ini.
Fadli mengatakan selama di lokasi mahasiswa akan melakukan pendampingan kesehatan kuratif, menggerakkan dan memotivasi tenaga medis dan para pendidik untuk membantu memberikan pendidikan dan penyuluhan tentang pola hidup yang sehat. ***4***
Berita Lainnya
Pakar Geologi UGM sebut Selat Muria tidak akan muncul kembali imbas banjir
Senin, 25 Maret 2024 20:43 Wib
Peneliti UGM: Sungai Code Yogyakarta tercemar logam berat
Sabtu, 23 Maret 2024 22:32 Wib
Pakar UGM usul konten kampanye politik di medsos perlu diatur UU
Sabtu, 23 Maret 2024 5:46 Wib
UGM-Universitas Kyushu memperkuat kerja sama riset bidang kesehatan
Senin, 18 Maret 2024 21:16 Wib
Ahli UGM mengingatkan masyarakat tidak sembelihternak mati cegah antraks
Selasa, 12 Maret 2024 17:15 Wib
Pemda DIY-UGM menyiapkan konsep ubah pola pikir petani
Sabtu, 9 Maret 2024 6:44 Wib
RSA UGM mencanangkan Zona Integritas Bebas Korupsi
Jumat, 8 Maret 2024 16:00 Wib
RedDoorz dan UGM jalin kerjasama dalam pengembangan diri mahasiswa
Rabu, 6 Maret 2024 22:40 Wib