DIY gelar kejurnas wushu piala bergilir presiden

id Wushu

DIY gelar kejurnas wushu piala bergilir presiden

Atlet Wushu DIY yang siap bertarung di Kejurnas 2018. (Foto dok Panitia Kejurna Wushu 2018)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Pengurus Provinsi Wushu Indonesia, Daerah Istimewa Yogyakarta akan menggelar kejuaraan nasional wushu senior dan junior di GOR Amongrogo pada tanggal 28 Maret hingga 3 April 2018.

"Event nasional ini memperebutkan Piala Bergilir Presiden RI dan Piala Raja Sri Sultan Hamengku Buwono X," kata Wakil Ketua Panitia Kejurnas Wushu Subekti, Kamis.

Menurut dia, event kali ini akan diawali dengan pawai dan kirab budaya dengan menggunakan kereta yang berisi atlet-atlet lengkap dengan baju daerahnya masing-masing sepanjang jalan Malioboro hingga GOR Amongrogo.

"Setelah itu acara dilanjutkan dengan pembukaan Kejurnas Wushu di GOR Amongrogo dengan menampilkan acara yang spektakuler dengan perpaduan budaya tradisional dan modern pada 29 Maret 2018," katanya.

Ia mengatakan, kejurnas ini dapat disaksikan langsung oleh penonton tanpa dipungut biaya selama pelaksanaan mulai dari pembukaan 29 Maret hingga 3 April 2018.

"Pertandingan tiap harinya akan berlangsung dari pukul 09.00 - 17.00 WIB," katanya.

Subekti mengatakan, sampai saat ini ada 25 provinsi di Indonesia yang akan mengirimkan atlet-atlet Wushu untuk berlaga di kota Yogyakarta ini.

"Yogyakarta sebagai tuan rumah penyelanggara kali ini menyatakan siap menyambut tamu-tamu dari seluruh Indonesia dalam even ini. Kesiapan ini ditunjukkan dengan adanya beberapa persiapan yang sudah dilakukan dan dikoordinasikan bersama panitia Kejurnas Wushu tahun 2018," katanya.

Ia mengatakan wushu merupakan olahraga beladiri yang memadukan seni keindahan didalamnya. Dalam pertandingannya, wushu terbagi menjadi dua kategori yaitu Taolu dan Sanda.

"Pada taolu menampilkan jurus-jurus seni keindahan seperti changquan, daoshu, gunshu, qiangshu, jianshu, nanquan, nandao, nagun, taijiquan, taijijian, xingyiquan, baguazhang, shuangjian, chunqiu dadao, dan dulian," katanya.

Sedangkan pada sanda menampilkan teknik pukul, tendangan, dan bantingan yang menggunakan tiga ronde atau babak.

"Pertandingan sanda ini dapat diikuti oleh putera atau puteri mulai dengan kategori kelas mulai dari 48 kg hingga 90 kg," katanya.

Seksi Acara Kejurnas Wushu 2018 Yogyakarta Eunike Martanti mengatakan, perkembangan wushu di Indonesia mengalami grafik peningkatan yang signifikan dari mulai terbentuknya Organisasi Wushu Indonesia hingga sekarang.

"Beberapa ajang olahraga Internasional seperti Sea Games, Asian Games, dan Olimpiade dan juga Kejuaraan Wushu Dunia sering diikuti oleh atlet wushu Indonesia dan memperoleh hasil yang luar biasa," katanya.

Ia mengatakan, prestasi inilah yang membawa nama Indonesia dikenal di dunia lewat cabang olah raga wushu.

"Melaui prestasi olahraga nasional dan internasional, wushu semakin dikenal dan menjadi salah satu cabang olahraga yang membawa nama harum bangsa," katanya.
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024