Sleman (Antaranews Jogja) - Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan kampung asimilasi bagi warga binaan untuk pemberdayaan dan untuk mengatasi jumlah penghuni yang melebihi daya tampung.
"Kampung asimilasi ini juga sekaligus embrio lapas terbuka. Ini merupakan program Kalapas Sleman yang lama yang sangat baik untuk kami teruskan," kata Kalapas Kelas II B Sleman Gunarto, Kamis.
Menurut kalapas yang baru satu hari menjabat tersebut, di Lapas Sleman atau Lapas Cebongan hingga Maret 2018?jumlah warga binaan di tempat itu sebanyak 258 orang. Padahal dari daya tampung hanya 196 orang?atau kelebihan 62 orang.
"Mereka?ditempatkan di enam blok, dimana untuk masing-masing blok jumlahnya tidak sama," katanya.
Ia mengatakan, dari jumlah warga binaan itu kebanyakan kasus kriminal murni dan semua laki-laki.?Sebab untuk tahanan kasus narkoba, anak-anak dan wanita sudah di tempatnya di tahanan sendiri.?
"Untuk tahanan narkoba di Lapas Pakem, Sleman, tahanan anak-anak di Lapas Wonosari Gunung Kidul dan wanita di Lapas Wirogunan Yogyakarta," katanya.
Gunarto mengatakan, kondisi tersebut rawan?berbagai macam gesekan di antara penghuni. Untuk pengamanannya, selain dengan memperketat penjagaan dan monitoring, juga dengan pendekatan persuasif? dan atas dasar saling pengertian serta kepercayaan masing-masing pihak, baik penghuni maupun petugas lapas.
"Karena itu, selain dibekali rohani, para penghuni lapas juga kami berikan beberapa keterampilan yang nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai bekal setelah keluar dari tempat ini. Satu di antaranya??pertanian," katanya.
Ia mengatakan, kampung asimilasi yang dikembangkan lapas Sleman tersebut lokasinya ada di dekat Lapas setempat. Untuk pengembangan kegiatan itu bekerjasama dengan Bina Insan Pertanian (BIP).
"Di dalam kampung asimilasi ini, warga binaan?bukan hanya mendapatkan keterampilan tentang pengolahan pertanian, perikanan dan tanaman bunga dalam pot (tabulapot). Hasil dari kegiatan tersebut sebagian untuk tabungan warga binaan da lainnya disetor ke kas negara," katanya.
Hanya saja, kata dia. untuk tahap awal??ini belum semua warga binaan Lapas Sleman?mendapatkan kesempatan untuk program kampung asimilasi. Mereka yang mendapatkan asimilasi harus memenuhi prosedur dan ketentuan yang berlaku.
"Seperti sudah menjalankan setengah pidana dan persyaratan lainnya. Karena itu?sekarang baru ada 3-4 warga binaan yang mendapat pelatihan di kampung asimilasi tersebut. Tapi kami harapkan program ini nantinya akan bermanfaat bagi warga binaan, termasuk embrio lapas terbuka sekaligus menanggulangi kelebihan kapasitas," katanya.
Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Gunarso mengatakan sangat mendukung dengan langkah dan program unggulan Lapas Sleman tersebut.
"Jika hasilnya bagus, tidak menutup kemungkinan?program ini akan diterapkan di seluruh lapas dan rutan yang ada di DIY sebagai program unggulan," katanya.
Berita Lainnya
Pemkab Sleman sosialisasi Program Kampung Hijau dukung pelestarian lingkungan
Jumat, 19 April 2024 16:43 Wib
DLH Sleman mempercepat pembangunan akses truk sampah ke TPST Sendangsari
Jumat, 19 April 2024 14:00 Wib
Sleman terus mempercepat penurunan angka stunting
Kamis, 18 April 2024 18:29 Wib
108 anak mengikuti khitan massal di hari jadi ke-108 Kabupaten Sleman
Kamis, 18 April 2024 18:29 Wib
TPST Sendangsari Sleman mulai olah sampah jadi RDF
Kamis, 18 April 2024 16:28 Wib
Sleman menggelar Penghargaan Nata Sembada bagi UMKM
Rabu, 17 April 2024 15:02 Wib
Liga 1 : PSS Sleman gulung Arema FC
Senin, 15 April 2024 18:49 Wib
Pemkab Sleman melakukan penyesuaian sistem kerja ASN pascacuti bersama
Senin, 15 April 2024 15:20 Wib