Pemkab Sleman berikan layanan pengobatan TBC gratis

id TBC,pengobatan geratis

Pemkab Sleman berikan layanan pengobatan TBC gratis

Ilustrasi, pasien TBC, dok (Foto ANTARA)

Sleman (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka memperingati hari TBC se dunia memberikan pengobatan dan pemeriksaan gratis tanpa syarat apapun kepada warga Sleman yang positif tekena penyakit TBC.

"Tidak ada persyaratan khusus, penderita hanya diperiksa, jika terdeteksi terkena TB langsung di rawat dan di obati gratis," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tuljaeni seusai senam massal memperingati Hati TBC se dunia, Jumat.

Menurut dia, kegiatan yang diadakan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman bersama dengan Pimpinan Daerah Aisyah Kabupaten Sleman tersebut bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa TB dapat disembuhkan dengan pemeriksaan yang aktif.

"Pelayan tersebut dapat diperoleh warga Sleman di puskesmas atau rumah sakit yang sudah memiliki standart pelayana TB. Misal RSUD Sleman, RSUD Prambanan, 25 puskesmas di Sleman, dan rumah sakit swasta yang ada di Sleman.," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengimbau kepada para peserta senam masal tersebut untuk ikut menjadi agen dalam menyebarluaskan informasi tentang TBC.

"Harapannya adalah agar warga Sleman semakin sadar akan bahayanya penyakit TBC," katanya.

Sri Purnomo juga mengapresiasi Kepada PCA Mlati yang mewakili DIY mendapatkan penghargaan kader teladan juara kedua tingkat nasional dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Ia mengatakan, dengan senam atau kegiatan olahraga lainnya bisa menjadi wahana yang srategis untuk membentuk pribadi yang sportifitas, kejujuran, dan keuletan yang sangat bermanfaat sebagai sumber daya manusia yang tangguh dan dapat bersaing.

Ketua Pimpinan Daerah Aisyah Kabupaten Sleman Siti Aminah Maskur menyampaikan PCA Sleman mempunyai Program Ketok Pintu yang dilakukan oleh tim TB care mencoba menemukan warga yang terkena TB dengan datang ke rumah- rumah warga.

"Kita tahu masih banyak masyarat yang malu akan penyakit TB dan malu untuk berobat ke rumah sakit," katanya.
(U.V001)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024