Gubernur BI diharapkan dapat menghadapi tantangan perekonomian global

id perry warjiyo

Gubernur BI diharapkan dapat menghadapi tantangan perekonomian global

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (Foto Antara)

Jakarta (Antaranews Jogja) - Gubernur Bank Indonesia yang baru terpilih, Perry Warjiyo, diharapkan dapat menghadapi beragam tantangan perekonomian global sehingga dapat memastikan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional berjalan beriringan.

        "Berbagai tantangan seperti kebijakan fiskal, ketidakstabilan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi yang belum mencapai target, hingga melemahnya kurs rupiah diharapkan dapat dihadapi," kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan dalam rilis, Kamis.

        Menurut Taufik Kurniawan, Perry memiliki keunggulan atau nilai positif karena memiliki latar belakang sebagai Deputi Gubernur BI sehingga diharapkan telah mengetahui dengan visi yang jelas bagaimana arah kebijakan BI ke depannya.

        Politisi PAN itu juga menekankan pentingnya sinergi baik dengan pihak legislatif maupun pemerintah sebagai eksekutif, maka beragam tantangan tersebut juga dapat diatasi secara bersama-sama.

        Memasuki tahun politik, Taufik mendorong agar bank sentral selalu hadir di tengah masyarakat dengan menekankan independensi juga dengan tetap melakukan pengendalian inflasi.

        Komisi XI DPR RI telah menyetujui Perry Warjiyo dan Dody Budi Waluyo menjadi pimpinan baru BI dimana Perry Warjiyo menjadi Gubernur BI dan Dody Budi Waluyo menjadi Deputi Gubernur BI.

        "Semua anggota setelah rapat internal, kami memutuskan musyawarah mufakat 10 fraksi memilih Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI dan Dody Budi Waluyo sebagai Deputi Gubernur BI," kata Ketua Komisi XI Melchias Markus Mekeng di Jakarta, Rabu (28/3).

        Perry Warjiyo menjabat Gubernur BI periode 2018-2023 menggantikan Agus Martowardojo. Sementara Dody Budi Waluyo mendapat suara bulat dari 36 anggota Komisi Bidang Keuangan dan Perbankan itu untuk membantu tugas Perry selama lima tahun ke depan.

        Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal berpendapat Perry Warjiyo, yang telah disetujui Komisi XI DPR RI menjadi Gubernur Bank Indonesia periode 2018-2023, perlu memecahkan masalah transmisi kebijakan moneter.

        "Masalahnya sekarang ada di transmisi. Jangankan ketika naik suku bunganya, ketika turun saja lambat (transmisinya)," kata Faisal ditemui usai sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (28/3).

        Transmisi kebijakan moneter sering diartikan sebagai mekanisme perubahan suku bunga acuan sampai mempengaruhi inflasi. Hal itu terjadi melalui interaksi antara Bank Sentral, perbankan, sektor keuangan, dan sektor riil.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024