Pasukan Israel membunuh tujuh pengunjuk rasa Palestina

id tentara israel

Pasukan Israel membunuh tujuh pengunjuk rasa Palestina

Ilustrasi tentara Israel (Reuters)

 Perbatasan Gaza-Israel (Antaranews Jogja/Reuters) - Sedikitnya tujuh warga Palestina tewas dan ratusan orang luka-luka ditembak pasukan keamanan Israel yang menghadapi salah satu unjuk rasa terbesar oleh orang-orang Palestina di sepanjang perbatasan Gaza-Israel dalam beberapa tahun terakhir, kata pejabat medis Gaza.

        Satu di antara yang tewas berusia 16 tahun dan sebagian besar korban luka terkena peluru pasukan keamanan Israel, demikian pejabat-pejabat medis Palestina yang memperkirakan jumlah korban cedera sekitar 500 orang pada tengah hari.

        Militer Israel menyatakan para tentaranya telah menggunakan "alat untuk membubarkan massa dan menembak para penyulut utama" dan sejumlah pengunjuk rasa "menggelindingkan ban-ban yang terbakar dan melempar bebatuan" ke arah dinding perbatasan dan tentara.

        Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan pasukan Israel sebagian besar menggunakan senjata menembak para pemerotes, selain gas air mata dan peluru-peluru karet. Para saksi mata mengatakan militer menggunakan pesawat tanpa awak (drone) dalam sedikitnya di satu lokasi untuk menjatuhkan gas air mata.

        Protes Palestina itu menandai "Hari Tanah," upacara tahunan untuk menghormati kematian enam warga Arab yang dibunuh oleh pasukan keamanan Israel dalam aksi-aksi unjuk rasa menentang penyitaan tanah oleh pemerintah di bagian utara Israel tahun 1976.

        Para demonstran menuntut pengungsi Palestina diberi hak kembali ke kota-kota dan desa-desa yang keluarganya melarikan diri, atau diusir paksa, ketika negara Israel dibentuk tahun 1948.

        Ketegangan-ketgangan meningkat pada permulaan protes dengan mendirikan tenda yang direncanakan panjang yang mulai Jumat dan dimulainya hari besar Yahudi yang dijadwalkan berlangsung  selama enam pekan.

        Pasukan keamanan Israel biasanya disiagakan selama hari-hari libur, dengan memberlakukan larangan-larangan ketat atas pergerakan orang-orang Palestina.

        Protes-protes kecil juga terjadi di Tepi Barat yang diduduki Israel. Tetapi fokus utama pada Gaza, dari sana tentara dan pemukim Israel mundur tahun 2005 setelah bercokol 38 tahun. Jalur Gaza sekerang diperintah oleh kelompok Hamas dan diblokade oleh Israel.

        Para pejabat Gaza mengatakan puluhan ribu pemerotes berkumpul di lima lokasi sepanjang 65 km, terutama wilayah terdepan gurun pasir berbatasan dengan Israel. Militer Israel memperkirakan 17.000 orang ikut unjuk rasa.

        Keluarga-keluarga membawa anak-anak mereka untuk berkemah hanya beberapa ratus meter dari dinding perbatasan.

        Tetapi ratusan anak muda Palestina mengabaikan seruan-seruan dari penyelenggara dan dari militer Israel agar menjauh, menaikkan risiko konfrontasi dengan tentara Israel yang sudah mengambil posisi-posisi di bagian lain pagar pembatas.