Bantul tambah luas tanam kedelai 78 hektare

id kedelai

Bantul tambah luas tanam kedelai 78 hektare

Tanaman kedelai (antaranews.com)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelauatan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada musim tanam 2018 akan menambah luas tanaman kedelai sekitar 78 hektare guna meningkatkan produksi komoditas tersebut.

"Untuk lahan kedelai di Bantul terus kita kembangkan, cuma tidak terlalu luas, di tahun ini kita menambah seluas 78 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelauatan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, dengan tambahan luas 78 hektare itu, maka total luas tanam kedelai se-Bantul pada 2018 diharapkan menjadi 878 hektare dari sebelumnya 800 hektare, yang saat ini perluasan dalam proses identifikasi lahan petani.

Ia mengatakan, tanaman kedelai di Bantul sebarannya merata di berbagai kecamatan, tetapi yang paling besar di wilayah Kecamatan Pundong, Dlingo dan Imogiri, kemudian sebagian kecil wilayah Kecamatan Sewon.

"Tambahannya ada di wilayah Dlingo dan beberapa lokasi, bisa menggunakan lahan sawah atau ditanam disela tanaman padi, kemudian bisa di lahan kering, tetapi minimal ada airnya meskipun dialiri air hujan," katanya.

Pulung mengatakan, diakui dalam pengembangan luas tanam kedelai tidak dapat maksimal dikarenakan beberapa faktor, diantaranya kedelai termasuk komoditas yang tidak mudah dibudidayakan karena perlu keahlian khusus, sehingga belum banyak petani yang menanam.

"Yang kedua harga kedelai masih kalah dengan harga jagung, masih kalah dengan padi, jadi petani itu lebih senang menanam padi atau jagung daripada kedelai, karena harganya murah dan budi dayanya tidak mudah," katanya.

Ia mengatakan, kemudian dari sisi konsumen itu lebih senang kedelai impor karena ukuran biji kedelai lebih besar, kalau kedelai lokal lebih unggul di rasa, aromanya lebih tinggi, tetapi bentuknya kecil.

"Untuk produktivitas kedelai kita rata-rata sebanyak 1,5 ton per hektare, jadi produksi kedelai dengan luas 800 hektare itu berarti sekitar 1.200 ton per tahun, dan untuk kebutuhan kedelai Bantul lebih dari itu," katanya.

(KR-HRI)