Pemda harus inovatif mengembangkan destinasi wisata

id wisata

Pemda harus inovatif mengembangkan destinasi wisata

Pengunjung objek wisata Kalibiru, Kabupaten Kulon Progo, DIY. (Foto Antara)

Hanoi (Antaranews Jogja) - Pemerintah Daerah harus lebih inovatif mengembangkan sektor pariwisata agar tidak tertinggal jauh dibanding destinasi wisata yang sudah lebih populer di mata internasional seperti Bali, Yogyakarta dan Kepulauan Riau.

        "Sejauh ini aliran masuk wisatawan mancanegara masih di dominasi Bali dan Yogyakarta. Untuk itu daerah lainnya harus lebih kreatif dan memiliki konsep yang jelas dalam menciptakan destinasi baru agar menarik minat wisatawan terutama wisatawan mancanegara," kata Kepala Bidang Pemasaran Area IV untuk wilayah Indochina, Kementerian Pariwisata, Heri Hermawan kepada Antara, di sela-sela Vietnam International Travel Mart (VITM) 2018 di Hanoi International Center for Exhibition, Vietnam, Sabtu.

        Menurut Heri, sangat disayangkan jika "kue pariwisata" hanya dinikmati industri pariwisata di Bali, Yogyakarta. Padahal permintaan wisatawan asing untuk mengunjungi daerah lainnya di Indonesia sangat tinggi.

        Masing-masing daerah memiliki keunggulan, kata dia, diantaranya potensi pada wisata alam seperti laut dan pegunungan, wisata belanja, wisata sejarah dan budaya.

        "Semua potensi itu harus digarap serius, melakukan eksplorasi, aktif berpromosi, membuka informasi seluas-luasnya sehingga tercipta peluang bisnis yang pada akhirnya diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat sekitarnya," katanya.

        Pada VITM 2018 di Hanoi, lanjut dia, pengunjung umumnya menanyakan destinasi Bali dan Yogyakarta yang kepopulerannya sudah mendunia. Untuk itu, kelebihan permintaan ke Bali dan Yogyakarta seharusnya dapat dijadikan peluang daerah lainnya untuk menarik wisatawan.

        "Ada daerah yang memiliki sumber daya wisata melimpah dan kebudayaan yang beragam, namun karena tidak punya konsep maka potensi tersebut kurang bermanfaat," ujarnya.

        Untuk itu tambah Heri, jika semua Pemda bergerak dan memahami potensi daerah masing-masing bukan tidak mungkin target wisman yang ditetapkan Pemerintah sebanyak 20 juta orang pada 2019 bisa lebih cepat tercapai.

        Salah satu Pemda yang tetap aktif mempromosikan potensi wisata hingga ke luar negeri adalah Yogyakarta.

        "Kami siap menggaet turis asal Vietnam dengan menyuguhkan paket-paket wisata menarik yang memadukan objek wisata Gunung Merapi, pantai yang dipadukan dengan wisata kebudayaan," kata Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta, Aris Riyanta.

        Menurut Aris, destinasi-destinasi baru terus dikembangkan sehingga wisatawan lebih banyak pilihan, serta menyesuaikannya dengan Kalender Tahunan Wisata Yogyakarta 2018.

        Ia menuturkan pada VITM 2018, Yogyakarta menyertakan lima pelaku industri parwisata yang bergerak dalam biro jasa perjalanan.

        "Mereka (biro perjalanan wisata) 'berjualan', meyakinkan pengunjung VITM secara langsung maupun melalui jaringannya di Vietnam, bahwa objek-objek wisata di Yogyakarta sangat menarik dan wajib dikunjungi karena punya ciri khas tersendiri," kata Aris.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024