puluhan buruh gendong ikuti lomba fesyen

id buruh gendong

puluhan buruh gendong ikuti lomba fesyen

Aksi buruh gendong sedang mengikuti lomba fesyen yang digelar oleh Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan di Pendopo Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta (Foto ANTARA)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Puluhan buruh gendong mengikuti lomba fesyen yang digelar oleh Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan di Pendopo Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, Kamis.

Gelaran Lomba Fesyen Buruh Gendong dalam acara "Bakti Farmasi untuk Para Kartini Perkasa dari Beringharjo" itu dibuka oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.

"Gelaran ini kami harapkan menjadi wahana rekreasi dan bergembira bagi para buruh gendong," kata Koordinator Lomba Fesyen Buruh Gendong, Ryan Budi Nuryanto.

Sebanyak 51 buruh gendong ikut serta dalam acara yang digelar untuk memeringati Hari Kesehatan Dunia, Hari Kartini, serta Milad Ke-22 Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) itu.

Para buruh gendong yang sebagian besar adalah perempuan berusia lanjut itu satu per satu memperagakan bagaimana teknis mereka menggendong bawaan mereka dengan selendang. Setelah berhasil mengikatkan selendang, mereka dipersilakan berjalan naik dan turun tangga Pasar Beringharjo.

Menurut Ryan, para buruh gendong yang puluhan tahun ada di Pasar Beringharjo memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Buruh gendong ini mengangkat barang-barang di luar kapasitas mereka. Mereka mengangkat kelapa yang cukup banyak dengan usia mereka yang sudah tidak muda lagi," katanya.

Selain upah mereka yang minim, menurut Ryan, kebanyakan mereka tidak memiliki akses pelayanan kesehatan secara memadai.

"Makanya, di sini kami juga akan memberikan teknik yang benar agar mereka tidak salah urat atau terkilir saat menggendong beban," katanya.

Juri Lomba Fesyen Buruh Gendong Tatik Sutadi mengatakan bahwa dalam lomba itu penilaian paling utama adalah kerapian busana serta teknik yang aman dan nyaman bagi mereka dalam menggendong beban.

"Yang kami nilai bukan pakaian atau kecantikan, ya, melainkan bagaimana teknis mereka membawa beban yang berat," katanya.

Kesalahan teknis dalam membawa beban yang berat, kata Tatik, akan berdampak pada kesehatan tubuh mereka dan memungkinkan barang bawaan jatuh.

"Kita tahu mereka berpengalaman puluhan tahun dan selama ini belum pernah melihat buruh gendong yang bawaannya ambrol," katanya.

Lomba Fesyen Buruh Gendong itu menyediakan hadiah paket sembako. Selain lomba fesyen, panitia juga menyediakan paket pemeriksaan gratis dengan melibatkan tiga dokter, 10 apoteker, serta lima terapis pijat tunanetra.