Ratusan rumah tidak layak huni akan diperbaiki

id rumah tidak layak huni,Kota Yogyakarta

Ratusan rumah tidak layak huni akan diperbaiki

Ilustrasi, target perbaikan rumah tidak layak huni, dok (Foto ANTARA)

Yogyakarta (Antara) - Ratusan unit rumah tidak layak huni di Kota Yogyakarta direncanakan mendapat bantuan perbaikan tahun ini, sehingga jumlah rumah tidak layak huni di Yogyakarta akan semakin berkurang.

"Bantuan perbaikan tidak hanya bersumber dari dana APBD Kota Yogyakarta tetapi juga dari dana alokasi khusus, dari Pemerintah DIY, bahkan masuk dalam program swakelola TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD)," kata Kepala Seksi Pengawasan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta Yunita Rahmi Hapsari di Yogyakarta, Kamis.

Dana dari APBD Kota Yogyakarta akan digunakan untuk membantu perbaikan 92 unit rumah tidak layak huni (RTLH), sedangkan dari dana alokasi khusus digunakan untuk perbaikan sebanyak 207 unit rumah.

Selain itu, Pemerintah DIY juga akan memberikan bantuan perbaikan untuk 203 unit rumah tidak layak huni, sedangkan dari program swakelola TMMD menyasar 10 unit rumah di Kelurahan Pandeyan pada tahap pertama.

TMMD tahap kedua di Kelurahan Terban akan menyasar lima unit rumah tidak layak huni sedangkan tahap ketiga di Kelurahan Pakuncen akan menyasar lima unit rumah.

"Harapannya, pada akhir tahun ini jumlah rumah tidak layak huni terus berkurang dan hanya menyisakan sebanyak 2.133 unit," katanya.

Rumah tidak layak huni yang mendapatkan bantuan perbaikan dari APBD Kota Yogyakarta tersebar di delapan kelurahan yaitu Kelurahan Patangpuluhan, Pakuncen, Notoprajan, Giwangan, Tahunan, Prenggan, Purbayan dan Rejowinangun.

Sedangkan perbaikan rumah tidak layak huni menggunakan dana alokasi khusus akan dilakukan di Kelurahan Muja-muju, Sorosutan, Bener dan Tegalrejo.

Alokasi anggaran untuk penanganan rumah tidak layak huni melalui APBD Kota Yogyakarta sebesar Rp12 juta per rumah, sedangkan dari dana alokasi khusus dianggarkan sebesar Rp10 juta atau Rp15 juta tergantung tingkat kerusakan rumah.

"Harapannya, kegiatan fisik perbaikan sudah bisa dilakukukan Mei atau Juni. Sekarang dalam tahap sosialisasi," katanya.

(E013)