FPKB rekomendasikan aplikasi "Go Pariwisata Kulon Progo"

id Pariwisata,Kulon Progo

FPKB rekomendasikan aplikasi "Go Pariwisata Kulon Progo"

Grojogan Watu Jonggol Desa Wisata Nglinggo, Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. (Foto Mamiek/ANTARA)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, merekomendasikan pemerintah setempat membuat akses yang mudah baik secara fisik maupun online untuk seluruh objek wisata melalui aplikasi "Go Pariwisata Kupon Progo".

Ketua FPKB DPRD Kulon Progo Suharto di Kulon Progo, Jumat, mengatakan, capaian peningkatan promosi berbasis IT dan efektivitas atraksi wisata 2017 terealisasi 93,81 persen dari target 99,60 persen.

"Kami mendorong pemkab membuat aplikasi "Go Pariwisata Kupon Progo" guna mempromosikan potensi wisata daerah ini. Kekuatan media sosial ini sangat kuat dibandingkan dengan ikut pameran," kata Suharto,

Ia juga mengingatkan capaian peningkatan sarana prasarana objek wisata dalam kondisi baik dan peningkatan pengelolaan daya tarik wisata 2017 terealisasi 48,01 persen dari target 51,43 persen.

Kemudian, capaian peningkatan pembinaan usaha jasa pariwisata serta pengembangan kapasitas kelembagaan dan SDM 2017 terealisasi 41,55 persen dari target 28,12 persen. Hal ini perlu pengadaan sarana dan prasarana yang memadai untuk setiap objek wisata seperti toilet, parkir dan lain-lain terutama pada objek-objek wisata yang baru.

"Selain itu perlu adanya safety bagi wisata-wisata alam seperti Kebun Teh Nglingo karena belum ada sama sekali sarana pengamanan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan atau pengunjung jatuh," harapnya.

Suharto mendorong pemkab melalui Dinas Pariwisata perlu menciptakan wisata unggulan seperti contohnya Wisata Bahari Lamongan yang mampu menyedot pengunjung dan lama tinggal di Kupon Progo meningkat.

"Industri pariwisata sangat berpotensi dan merupakan investasi yang sangat strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi seiring dengan pembangunan bandara dan proyek-proyek strategis nasional lainnya," katanya.

Selain itu, FPKB mendorong percepatan progres untuk pembangunan Taman Kerajaan Nusantara, jangan hanya menjadi wacana belaka.

"Kami tidak ingin rencana pembangunan Taman Kerajaan Nusantara hanya menjadi wacana," katanya.

Anggota Komisi IV DPRD Kulon Progo Sihabudin meminta pemkab mempromosikan potensi wisata desa yang dikembangkan masyarakat. Pemkab perlu memfasikitasi infrastruktur pendukung, seperti jalan.

"Selama ini, kendala utama pengembangan objek wisata adalah infrastruktur jalan. Namun hal itu tidak segera ditangkap oleh Dispar dan DPUPKP," katanya.

(U.KR-STR)