Pemkab merekomndasi petani bawang menggunakan benih biji

id Bawang merah

Pemkab merekomndasi petani bawang menggunakan benih biji

Ilustrasi petani sedang merawat tanaman bawang merah (antarafoto.com)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, merekomendasikan petani bawang merah di daerah ini menggunakan benih biji untuk menekan biaya produksi.

"Kami mengajak petani menanam bawang merah dengan menggunakan biji untuk menekan biaya produksi," kata Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Eko Purwanto di Kulon Progo, Jumat.

Ia mengatakan harga benih bawang merah yang murah akan menekan biaya pruduksi karena harga benih bawang merah dari umbi mahal, sehingga biaya produksi tinggi.

Hitungan ekonomisnya setiap hektare membutuhkan benih biji tiga kilogram. Harga benih biji bawang merah berkisar Rp3 juta per kilogram sehingga setiap hektare hanya membutuhkan biaya Rp9 juta, katanya.

Jika menggunakan benih umbi bawang merah membutuhkan biaya tinggi. Kebutuhan benih sekitar 700 kg per hektare dengan harga Rp40 ribu per kg. Anggaran yang dibutuhkan dengan benih umbi sebanyak Rp27 juta per hektare.

"Kami intensif melakukan sosialisasi kepada petani untuk beralih dari benih umbi ke biji bawang merah," katanya.

Eko mengatakan pada 2018 pihaknya uji coba penanaman bawang merah dengan menggunakan biji di lahan seluas tujuh hektare. Harapannya, program ini berhasil sehingga petani bersedia menggunakan benih biji bawang merah.

"Uji coba dilakukan di Kecamatan Sentolo dan Panjatan di atas lahan seluas tujuh hektare. Kami melalui penyuluh lapangan akan mendampingi proyek penanaman bawang merah dengan benih biji," katanya.

Kepala Seksi Produksi Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Agus Purwoko mengatakan pada 2018 ada pengembangan bawang merah dari APBN di Kecamatan Lendah, Sentolo, dan Panjatan seluas 20 hektare.

"Pengembangan lahan bawang merah akan melakukan tanam pada Juli dan Agustus 2018," kata Agus.

Ia mengatakan total luas tanam bawang merah pada 2018 ditargetkan seluas 522 hektare. Luas tanam bawang merah paling banyak di Kecamatan Sentolo seluas 222 hektare, Panjatan 165 hektare, Lendah 45 hektare, Wates 28 hektare, Pengasih 18 hektare, Kokap 10 hektare, dan Temon enam hektare.

"Luas tanam bawang merah paling luas masih di Kecamatan Sentolo, karena merupakan sentra bawang merah," katanya.

Agus mengatakan pemkab mentargetkan jumlah produksi bawang merah sebanyak 4.910 ton dengan tingkat produktivitas 9,54 ton per hektare.

"Kalau dibandingkan dengan produksi 2017 sebanyak 4.643 ton, maka target produksi 2018 sebanyak 4.910 ton mengalami kenaikan 5,7 persen. Kami optimistis akan melampaui target karena ada penambahan luas tanam," katanya.