Dishub: angkutan wisata Mangunan lolos uji kir

id Mangunan

Dishub: angkutan wisata Mangunan lolos uji kir

Desa Wisata Mangunan Dlingo Bantul (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antara) - Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan angkutan wisata yang akan dioperasionalkan dari shelter Imogiri ke kawasan wisata Mangunan Dlingo harus lolos uji kir.

"Kita tidak menunjuk ke salah satu jenis kendaraan, namun yang penting angkutan kecil, bisa juga mobil, asalkan lolos uji kir dari Dinas Perhubungan," kata Kepala Dinas Perhubungan Bantul Aris Suharyanto di Bantul, Sabtu.

Pihaknya memang telah merencanakan membangun tempat pemberhentian bus atau shelter di wilayah Imogiri, untuk parkir bus wisatawan yang mengangkut rombongan wisatawan ke objek wisata Mangunan yang lokasinya perbukitan.

Menurut dia, ketika tempat pemberhentian bus wisata di Imogiri direalisasikan maka rombongan wisata dengan bus diimbau berganti kendaraan atau angkutan wisata dengan ukuran lebih kecil, untuk menuju ke kawasan wisata Mangunan.

"Kita tidak ada kriteria kendaraan harus jenis tertentu, boleh milik pribadi, masyarakat umum dan nanti kita data bahwa itu kendaraan untuk angkutan wisata kita cek keberadaan dan kondisi mobil bagaimana," katanya.

Ia mengatakan, perlunya lolos uji kir dari Dinas Perhubungan untuk memastikan kelayakan angkutan orang tersebut, guna memberikan kenyamanan wisatawan yang menggunakan jasa transportasi itu, rencananya juga akan dikelola dinas.

"Sebenarnya ada wacana dari Camat Imogiri untuk menyiapkan kendaraannya, tapi dilihat dari kacamata perhubungan kurang layak, karena ingin memakai jip yang lama, jadi itu harus kita uji kir dulu kelayakannya," katanya.

Dengan demikian, kata dia, tidak bisa sembarang masyarakat atau pemilik kendaraan mengangkut rombongan wisata ke Mangunan Dlingo dari Imogiri, karena selain harus mengutamakan keselamatan juga operasionalnya terkoordinasi.

"Harus terkoordinasi, nanti kita akan membuat organisasi termasuk tarif yang diberlakukan nantinya. Harapannya terjangkau, makanya nanti kita akan kelola. Dan secara teknis nanti kita akan bicarakan dulu," katanya.

Aris mengatakan, rencana tempat pemberhentian bus di Imogiri itu sudah diusulkan pembangunannya di 2019, namun demikian shelter tersebut akan difungsikan setelah penataan kawasan terminal di Imogiri selesai.

"Shelter setelah kawasan terminal kita selesai, karena itu untuk shelter kita tempatkan, belum bisa tahun ini, paling 2019 dan kita sudah ajukan untuk pembangunannya," katanya.

(KR-HRI)