Pelatih AS Roma dipuji setelah kalahkan Barca

id difrancesco, AS Roma

Pelatih  AS Roma dipuji setelah kalahkan Barca

Pelatih AS Roma Eusebio Di Francesco (Foto asroma.com)

Roma (Antaranew Jogja/Reuters) - Kapten AS Roma memuji pelatih Eusebio Di Francesco karena telah membawa  kemenangan  luar biasa atas Barcelona, 3-0, Selasa, dan mengantarkan tim mereka ke semifinal Piala Eropa untuk pertama kali dalam 34 tahun.

Di Francesco meninggalkan formasi 4-5-1 yang digunakannya saat dihajar Barca 4-1 di Camp Nou dan memilih menggunakan formasi 3-5-2 yang membuat timnya membanjiri para pemimpin liga tersebut dengan tekanan tinggi dan umpan jauh di garis belakang  pertahanan tanpa henti.

 “Kami masih punya perjalanan yang panjang setelah leg pertama, tetapi pelatih pantas menerima penghargaan karena dia menciptakan formasi ini dua hari yang lalu, dia melatih kami dengan hal tersebut hingga berhasil dengan luar biasa,” kata  pemain tengah De Rossi kepada para wartawan usai Roma lolos melalui gol tandang.

De Rossi mencetak gol kedua malam itu dari titik penalti setelah Edin Dzeko memberikan awal yang sempurna untuk tuan rumah dengan mencetak gol pembuka pada menit keenam di Stadion Olympic.

Pemain bertahan Kostas Manolas mencetak gol ketiga yang krusial dari pojok dengan delapan menit tersisa, mengikuti De Rossi menebus gol bunuh dirinya pada leg pertama perempat final.

Dzeko juga bercerita dengan antusias mengenai taktik timnya dan mengatakan bahwa dia bermain dengan lebih bebas bersama Patrik Schick dalam menyerang dan bersama Radja Nainggolan yang melewatkan leg pertama karena cedera di belakang mereka.

“Saya tidak pernah melihat Barcelona berjuang sekeras itu, kami menekan mereka sepanjang pertandingan sejak menit pertama,” kata Dzeko.

 “Saya lebih mudah dalam bermain ketika Schick dan Radja dekat dengan saya. Hal tersebut membuat ruang gerak lebih luas dan melonggarkan pertahanan mereka. Ini juga kali pertama kami bermain dengan tiga orang di belakang dan kami melakukannya dengan baik.”.

 Selain mencetak gol pertama, Dzeko juga mendapatkan penalti yang kemudian dieksekusi oleh De Rossi setelah dijatuhkan oleh Gerard Pique. Pemain asal Bosnia itu juga  yang mencetak gol tandang krusial di Camp Nou.

“Kami semua percaya, bahkan ketika orang lain memberikan kami peluang 5 persen,” tambah Dzeko. “Malam ini kami membuktikan bahwa kami dapat bermain melawan siapapun, sebagaimana kita tahu Barcelona adalah sebuah tim yang kuat. Kami mencetak tiga gol di gawang mereka dan kami dapat mencetak lebih banyak gol.”.

 Di Francesco mengatakan bahwa tujuan perubahan formasi adalah untuk membuat timnya lebih membahayakan di tiap sisi dan memuji para pemainnya atas penampilan yang mendekati sempurna.

“Saya membuat keputusan ini untuk memberikan kami keleluasaan lebih yang memungkinkan kami untuk melancarkan lebih banyak serangan balik dan memiliki langkah yang lebih banyak. Akan tetapi yang benar-benar berubah adalah filosofi tim,”ungkapnya.

“Saya bertanggung jawab atas kekalahan-kekalahan tim dan kata-kata tidak mengenakkan di media sosial, jadi saya juga akan menerima apresiasi atas sebuah kemenangan.”. (Uu.  Aryanti Eka Lestari/Nusarina)

Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024