Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan demplot atau percontohan pembudidayaan ikan air tawar dengan hemat lahan dan air di 11 lokasi daerah ini pada 2018.
"Pengembangan demplot budi daya ikan `matlair` atau hemat lahan dan air sudah dimulai sejak kemarin, tahun ini menyasar di 11 kelompok yang tersebar di 11 kecamatan," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Kamis.
Menurut dia, pembudidayaan `matlair` merupakan teknologi budi daya perikanan yang padat tebar benih ikan, akan tetapi dengan pemakaian lahan yang tidak terlalu luas di tengah masyarakat, sehingga air yang digunakan tidak terlalu banyak.
Ia menjelaskan, secara teknis pengembangan demplot budi daya perikanan matlair ini menggunakan sistem bioflog dengan bentuk kolam yang dicetak melingkar, sistem ini sudah diperkenalkan di Bantul sejak tahun lalu dan dinilai efektif.
"Kelebihannya hemat lahan dan air, kemudian budi daya juga mudah, selain itu antar kolam tidak saling memengaruhi karena kolam diletakan secara terpisah. Kolam lingkaran ini membuat ikan terus bergerak sehingga pakan tidak terbuang," katanya.
Pulung menjelaskan, saat ini program budi daya ikan matlair sudah dikembangkan di enam lokasi se-Bantul, salah satunya di wilayah Sewon, sehingga pada tahun ini program diperluas ke 11 lokasi yang kelompok peternak ikan punya potensi.
"Dengan budi daya perikanan metode ini biayanya lebih murah dibanding dengan konvensional, karena berbeda cara pemeliharaannya, bahkan sistem ini bisa bertahan hingga 10 tahun, asalkan bisa membudidayakan sesuai yang dianjurkan," katanya.
Ia mengatakan, dalam pengembangan percontohan budi daya ikan matlair ini para kelompok diberikan pelatihan dan sekolah lapangan mengenai teknologi itu, kegiatan tersebut untuk mengubah pola pikir mereka agar berubah ke arah yang lebih baik.
"Ini sesuai misi Bupati yang mewujudkan petani cerdas dan sejahtera, jadi mereka kita berikan pelatihan dan program budidaya matlair secara berkelompok, setelah berhasil mereka bisa mengembangkan di rumah masing-masing," katanya.
Berita Lainnya
Cegah kematian, konsumsi ikan sarden dan teri
Minggu, 14 April 2024 14:42 Wib
DKP Gunungkidul pantau titik pendaratan ikan guna memastikan stok ikan
Senin, 1 April 2024 20:28 Wib
Ingin tetap sehat-bugar, simak kiat milih makanan berbuka dan sahur
Senin, 25 Maret 2024 10:29 Wib
Hilang kontak, kapal bermuatan tujuh ton ikan
Sabtu, 16 Maret 2024 16:23 Wib
DKP Kulon Progo mengawasi penjualan olahan ikan di Pasar Jagalan
Kamis, 14 Maret 2024 15:14 Wib
DKP DIY menyiapkan program restoking ikan di enam lokasi wilayah Bantul
Kamis, 14 Maret 2024 14:58 Wib
Empat pengebom ikan di Sulteng ditangkap
Senin, 11 Maret 2024 11:06 Wib
Pemerintah bagikan 10.000 ikan kaleng di Yogyakarta
Senin, 11 Maret 2024 9:48 Wib