Jakarta (Antaranews Jogja) - Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Intan Ahmad mengatakan sistem penilaian baru Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) merupakan hasil kajian yang mendalam.
"Ini sudah mengikuti kajian yang mendalam dan oleh ahli dan itu sesuatu yang dilakukan oleh negara maju agar seleksi mahasiswa menjadi lebih adil," ujar Intan di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, dengan sistem penilaian baru tersebut, jika menjawab salah dan tidak menjawab maka nilainya nol lebih adil dibandingkan sistem plus dan minus.
Intan memebri contoh jika perguruan tinggi hanya menerima 200 orang, jika menggunakan sistem penilaian baru akan lebih mudah menentukan siapa yang berhak untuk masuk ke perguruan tinggi negeri tersebut.
"Dengan model penilaian baru tersebut, lebih mudah membedakan dan bisa melihat dengan tajam kemampuan calon mahasiswa satu dengan yang lainnya."
Intan menjelaskan sistem penilaian baru tersebut merupakan bagian dari perbaikan terus-menerus yang dilakukan oleh panitia pusat SBMPTN.
Panitia Pusat SBMPTN mengganti metode penilaian pada SBMPTN 2018 dengan tidak hanya memperhitungkan jumlah soal yang dijawab dengan benar dan salah oleh peserta, tetapi juga memperhitungkan karakteristik setiap soal khususnya tingkat kesulitan dan sensitivitasnya dalam membedakan kemampuan peserta.
Metode penilaian oleh panitia pusat dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama, seluruh jawaban peserta SBMPTN 2018 akan diproses dengan memberi skor stau pada setiap jawaban yang benar dan nol untuk setiap jawaan yang salah atau tidak dijawab.
Tahap dua dengan menggunakan Teori Response Butir, maka setiap soal akan dianalisis karakteristiknya, di antaranya adalah tingkat kesulitan relatifnya terhadap soal yang lain, dengan mendasarkan pada pola respon jawaban seluruh peserta tes 2018.
Tahap ketiga adalah karakteristik soal yang diperoleh pada tahap dua, kemudian digunakan untuk menghitung skor setiap peserta. Soal-soal sulit akan mendapatkan bobot lebih tinggi dibanding soal yang lebih mudah. Tahap-tahap penghitungan skor dilakukan oleh tim yang memiliki kompetensi dibidang pengujian, pengukuran dan penilaian.
Berita Lainnya
1.090 peserta gugur dalam UTBK SBMPTN
Sabtu, 4 Juni 2022 18:03 Wib
Peserta SBMPTN di USU capai 37.871 orang
Kamis, 19 Mei 2022 7:11 Wib
LTMPT: Siswa yang lulus SNMPTN tidak boleh ikut SBMPTN
Selasa, 4 Januari 2022 15:09 Wib
LTMPT memperpanjang waktu pendaftaran UTBK-SBMPTN 2021
Kamis, 1 April 2021 16:07 Wib
LTMPT meminta peserta UTBK segera simpan permanen dan cetak kartu
Sabtu, 27 Maret 2021 16:36 Wib
UGM menerima 2.518 mahasiswa baru dari SBMPTN 2020
Jumat, 14 Agustus 2020 22:36 Wib
UGM jadi PTN dengan peminat terbanyak pada SBMPTN 2020
Jumat, 14 Agustus 2020 19:02 Wib
UTBK untuk SBMPTN dilaksanakan 12-22 Juli 2020
Rabu, 6 Mei 2020 0:05 Wib