Jakarta (Antaranews Jogja) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diminta untuk memberikan penjelasan secara terbuka terkait materi soal matematika pada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA 2018 yang dinilai tidak sesuai dengan kisi-kisi dan sangat sulit.
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan hal itu melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Senin, dengan meminta Komisi X DPR RI mengundang Kemendikbud) untuk memberikan penjelasan secara terbuka pada rapat kerja di DPR RI.
Menurut Bambang Soesatyo, Komisi X DPR RI agar mendorong Kemendikbud mengkaji kembali standar nasional pendidikan terutama terkait mata pelajaran matematika, dengan melibatkan Federasi Serikat Guru Indonesia dan Persatuan Guru Republik Indonesia (FSGI dan PGRI).
Kemendikbud dalam penyusunan soal ujian nasional (UN), kata dia, sebaiknya sesuai dengan cakupan materi pada simulasi UN dan uji coba UN.
Bambang juga mengimbau kepada sekolah-sekolah untuk memberikan konseling terhadap siswa yang mengalami tekanan psikologis setelah mengikuti UNBK 2018.
Sebelumnya, FSGI memprotesnya soal matemetika pada UNBK SMA 2018 yang dinilai sangat sulit bagi siswa SMA dan tidak sesuai dengan kisi-kisi dalam kurikulum.
Soal ujian matematika pada UNBK SMA 2018 itu juga dinilai jauh berbeda dengan materi soal try out untuk UNBK SMA 2018.
Berita Lainnya
AM Hendropriyono bangun replika Keraton Majapahit tuai pujian
Senin, 15 April 2024 18:51 Wib
Panglima TNI tindak tegas OPM, peroleh dukungan
Minggu, 14 April 2024 6:35 Wib
Kabinet 2024-2029 perlu diisi figur kompeten
Sabtu, 13 April 2024 9:35 Wib
Parpol didorong rekonsiliasi dalam pemerintahan ke depan
Jumat, 12 April 2024 21:12 Wib
Ketua MPR: Ramadhan-Lebaran momentum penguat ikatan sosial
Kamis, 11 April 2024 9:45 Wib
Penguatan parpol penting jaga budaya demokrasi di Indonesia
Sabtu, 30 Maret 2024 16:41 Wib
Mahasiswa Indonesia kembangkan mobil listrik, raih pujian
Sabtu, 30 Maret 2024 7:25 Wib
Usulan KUA untuk semua agama diterima semua pihak, papar Menag
Senin, 26 Februari 2024 19:31 Wib