Kulon Progo tidak membuat target kunjungan wisatawan

id Pantai glagah

Kulon Progo tidak membuat target kunjungan wisatawan

Ilustrasi wisatawan di Pantai Glagah.Kulon Progo, DIY (foto Antara)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak membuat target khusus jumlah kunjungan wisata di wilayah ini, meski menjadi penyangga Kawasan Strategis Pembangunan Nasional Borobudur.

"Di Kulon Progo tidak ada target kunjungan wisata, guna mendukung target kunjungan wisata KSPN Borobudur sebanyak 2 juta wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo Niken Probo Laras di Kulon Progo, Selasa.

Ia mengakui Kecamatan Samigaluh menjadi penyangga KSPN Borobudur. Namun, sampai saat ini tidak didukung infrastruktur jalan yang terkoneksi dengan baik. Selain itu, adanya pembangunan bandara di Kulon Progo dan KSPN Borobudur, Dispar harus bekerja keras supaya wisatawan menikmati objek wisata di wilayah ini.

"Jangan sampai, wisatawan turun pesawatnya di Kulon Progo, tapi berwisatanya keluar Kulon Progo. Kami berusaha menangkap peluang ini," katanya.

Saat ini, lanjut Niken, Dispar tengah mempromosikan dan mencari bantuan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) objek wisata karena keterbatasan anggaran. Ia mencontohkan objek wisata yang berkembang dengan adanya CSR, yakni Kedung Pedut oleh Pertamina, Tuk Mudal oleh PLN, Kampung Wisata Batik Lendah oleh BPD DIY dan pegadaian menawarkan satu objek wisata namun belum ditentukan.

"Selanjutnya, PT. TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) akan mengembakan wisata Mangrove Pasir Mendit dan Pasir Kadilangu, namun masih dalam tahap pembicaraan," katanya.

Niken mengatakan Dispar juga sedang menggali potensi budaya lokal, makanan lokal dan permainan lokal, yang akan dikemas sebagai kampung wisata berbasis budaya. Dispar juga masih memiliki pekerjaan rumah mengemas Sendratari Sugriwo Subali di objek wisata Gua Kiskendo, serta mengemas upacara Waisak di Sungai Mudal menjadi daya tarik wisatawan tanpa mengganggu kesakralan upacara tersebut.

"Kami akan mengemas budaya menjadi daya tarik wisatawan. Kalau hanya mengandalkan potensi alam, wisata Kulon Progo akan ditinggalkan," katanya.

Anggota Komisi IV DPRD Kulon Progo Sihabudin mendorong pemkab melakukan percepatan pembangunan infrastruktur menuju objek wisata. Selama ini, kendala utama dan tertinggalnya objek wisata di Kulon Progo karena infrastruktur jalan dan sarana penunjang yang tidak memadai.

"Wisata Kulon Progo mau maju dan berkembang, maka pemkab harus bekerja keras membangun infrastruktur," katanya.