KPU: hak pilih penolak bandara tidak hilang

id pemilihan umum,hak pilih

KPU: hak pilih penolak bandara tidak hilang

Ilustrasi, Foto Antara

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan hak pilih warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport yang masih tinggal di kawasan izin penetapan lokasi tidak akan hilang.

Komisioner KPU Kulon Progo Tri Mulatsih di Kulon Progo, Selasa, mengatakan petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) tetap melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) di rumah warga yang menolak dan bertahan di lahan bandara.

"Pantarlih tetap melakukan coklit. Kalau mereka tidak mau, kami tidak akan memaksa," kata Tri Mulatsih di sela-sela mendampingi Pantarlih Desa Glagah melakukan coklit di rumah relokasi warga terdampak bandara.

Ia mengatakan warga yang menolak dan bertahan di lahan bandara masih memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Kulon Progo, seperti warga Dusun Sidorejo, Desa Glagah, yang beberapa warganya masih bertahan di lokasi pembangunan bandara.

Tri Mulatsih mengatakan jika mereka dipaksa pindah dan mereka memilih tinggal di Bantul, mereka masuk dalam pemilih baru khusus, supaya mereka tidak kehilangan hak suaranya.

"Warga yang pindah ke Bantul atau daerah lain selain Kulon Progo, tetap dapat menggunakan hak pilih. Warga penolak bandara akan masuk dalam pemilih baru khusus. Mereka tidak akan dicoret dan tidak kehilangan hak pilih," katanya.

Ia mengatakan KPU RI mengintruksikan seluruh KPU di kabupaten/kota di Indonesia mulai 17 April melakukan gerakan coklit serentak Pemilu 2019. Setiap pantarlih melakukan coklit minimal lima rumah setiap haria.

"Gerakan coklit serentak ini bertujuan supaya tidak terjadi penumpukan data coklit pada hari-hari terakhir. Kami berharap minggu pertama coklit sudah selesai, tidak menumpuk dihari terakhir," harapnya.

Sementara itu, Komisioner KPU DIY Siti Goniyatun mengatakan gerakan coklit serentak ini untuk pertama kalinya penyelenggaraan pemilu di Indonesia. Pada hari pertama coklit di DIY, seluruh bupati dan wakikota menjadi sasaran utama coklit.

"Tadi, kami ada apel siaga di Bendungan. Coklit dilakukan dari rumah ke rumah, supaya data akurat," katanya,

Salah satu warga penolak bandara Desa Glagah Muh Iswandi mengaku tetap akan menggunakan hak pilih pada Pemilu 2019.

"Meski kami menolak bandara, kami tetap akan menggunakan hak pilih kami," katanya.

KR-STR