Bantul siapkan delapan panggung MTQ DIY 2018

Bantul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan delapan panggung untuk pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran atau Festival Membaca Alquran tingkat Provinsi DIY pada 17-19 April 2018.

"Ada delapan panggung lomba yang disiapkan di lokasi berbeda, namun penyelenggaraan dipusatkan di komplek pendopo Parasamya Bantul," kata Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Bantul Bukhori Muslim di sela menyambut kedatangan kafilah MTQ Tingkat DIY di Bantul, Selasa.

Delapan panggung MTQ 2018 yang penyelenggaraannya dipusatkan di Bantul itu antara lain Pendopo Parasamya komplek Kantor Bupati Bantul, Pendopo Rumah Dinas Bupati, Masjid Agung Manunggal, Kantor Kemenag Bantul dan beberapa gedung sekolah di Bantul.

Menurut dia, untuk memudahkan pelaksanaan MTQ, Pemkab Bantul selaku panitia menyediakan dua hotel di Bantul dan dua hotel di Yogyakarta yang lokasinya berdekatan dengan panggung lomba, dan disediakan transportasi untuk peserta lomba.

Bukhori mengatakan ajang MTQ DIY ke-27 yang diikuti empat kabupaten yaitu Bantul, Sleman, Kulon Progo dan Gunung Kidul serta Kota Yogyakarta itu bukan hanya sekedar untuk mencari juara, akan tetapi juga sebagai ajang silaturahim antarkafilah.

"Kami berharap seluruh kafilah tidak hanya mengejar juara sebagai tujuan satu-satunya kegiatan ini, tapi MTQ ini bisa menjadi ajang silaturahim dan belajar satu sama lain," katanya.

Ada berbagai kategori yang dilombakan pada MTQ 2018, di antaranya cerdas-cermat agama, tilawah remaja dan dewasa, tahfidz Alquran, serta tafsir Alquran menggunakan tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.

Menurut dia, total ada sekitar 350 orang kafilah dari lima kabupaten/kota peserta MTQ ke-27 itu dan mengawali pelaksanaan festival semua peserta mengikuti pawai taaruf dengan menaiki puluhan andong hias dari halaman Rumah Dinas Bupati Bantul sampai Masjid Agung.

Pawai kafilah MTQ yang dilepas Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menuju Masjid Agung sejauh tiga kilometer itu mendapat sambutan antusias dari masyarakat Bantul, sehingga warga mulai dari anak hingga orang tua menyaksikan pawai tersebut.

(KR-HRI)