IBL menjatuhkan sanksi kepada wasit laga PJ melawan Stapac

id pertandingan basket

IBL menjatuhkan sanksi kepada wasit laga PJ melawan Stapac

Ilustrasi (Foto Antara)

Jakarta (Antaranews Jogja) - Liga Bola Basket Indonesia (IBL) menjatuhkan sanksi kepada seorang wasit yang bertugas di laga ketiga semifinal IBL Pertalite 2017-2018 Pelita Jaya (PJ) Basketball versus Stapac Jakarta pada Minggu (8/4) di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat.

        Direktur IBL Hasan Gozali, di Jakarta, Selasa, menyebutkan wasit bernama Arnaz Anggoro itu dihukum larangan memimpin pertandingan IBL yang berlaku mulai final IBL 2017-2018 hingga beberapa seri di IBL musim 2018-2019.

        "Kami belum tentukan berapa seri. Yang pasti dia akan mendapatkan sanksi karena ada 'human error' di laga itu," ujar Hasan.

        Menurut Hasan, kesalahan Arnaz terjadi pada 11 detik menjelang babak tambahan (over time) pada laga ketiga semifinal PJ kontra Stapac berakhir. Saat itu skor masih 76-75 untuk keunggulan Stapac dan kemelut terjadi di bawah keranjang Stapac.

        Bola hasil lemparan tak sempurna point guard PJ Wayne Bradford diperebutkan oleh para pemain Stapac dan kapten PJ Ponsianus Nyoman Indrawan di "paint area". Hasilnya, bola itu keluar lapangan dan Arnaz menyatakan bola menjadi milik Pelita Jaya.

        Keputusan itu diprotes oleh para pemain Stapac yang menganggap bola terakhir kali menyentuh tangan Koming, sapaan Ponsianus Nyoman. Wasit bergeming dengan keputusannya dan tidak melihat rekaman pertandingan melalui "instant replay system".

        Padahal, dalam cuplikan laga tersebut, terlihat bahwa tangan Kominglah orang terakhir yang mengenai bola dan seharusnya lemparan ke dalam diberikan kepada Stapac.

        "Banyak yang bertanya kepada kami kenapa 'instant replay system' tidak dipakai ketika itu meski waktu dan kondisinya tepat untuk diterapkan. Peraturan ini harus dibenahi lagi di musim depan," tutur Hasan.

        PJ Basketball sendiri melaju ke final IBL 2017/2018 usai mengandaskan perlawanan Stapac Jakarta di semifinal "best of three" yang berakhir dengan kedudukan 2-1. Sementara SM Pertamina lolos ke final setelah menaklukkan BSB Hangtuah di empat besar juga dengan memimpin 2-1.

        Final IBL 2017-2018 sendiri dimulai pada Kamis (19/4) di Britama Arena, Jakarta, yang menjadi markas SM. Babak pamungkas berformat "best of three" ini akan berlanjut pada Sabtu (21/4) di kandang PJ Basketball, Hall A Basket Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta. Kalau kedudukan masih imbang 1-1, partai final akan dilangsungkan pada Minggu (22/4), kembali di Hall A Basket GMSB.

        Pertandingan final PJ Basketball versus SM Pertamina di IBL 2017/2018 merupakan ulangan final IBL 2017. Ketika itu, PJ keluar sebagai pemenang.

        Kedua tim sempat pula bertemu di final turnamen pramusim Perbasi Cup 2017 di mana PJ juga sukses membungkam SM dan menjadi kampiun. 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024