BPBD Bantul akan membangun rumah Wasijem

id BPBD bantul

BPBD Bantul akan membangun rumah Wasijem

Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto (Foto ANTARA/Sidik)

Oleh Heri Sidik


Bantul (Antaranews Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membangunkan rumah untuk Wasijem yang rumahnya roboh.

"Walaupun tidak begitu luas, tapi rumah yang akan dibangun ini nanti harus kuat dan mampu melindungi Bu Wasijem dari terpaan bencana yang kemungkinan terjadi setiap saat," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Kamis.

Rumah milik Wasijem (60) di Dukuh Gunting, Desa Gilangharjo, roboh rata dengan tanah akibat lapuk karena usia pada Senin (16/4). Merespons kejadian itu, pemerintah daerah bersama BPBD Bantul sudah mengunjungi lokasi untuk memberikan bantuan pada Rabu (18/4).

Dwi mengatakan, bantuan pembangunan rumah itu sebagai bentuk perhatian pemda kepada warga Bantul, apalagi dari sisi usia, pemilik rumah tersebut sudah tidak mungkin lagi membangun rumahnya kembali tanpa bantuan pemerintah.

"Karena itu kami merespon dengan memberikan bantuan berupa stimulan bahan bangunan, baik itu semen, batu putih, batu merah, pasir besi sama seng. Kalau kayu-kayu masih bisa dimanfaatkan untuk proses pembangunannya itu," katanya.

Menurut dia, total jumlah bantuan bahan bangunan kepada pemilik rumah roboh tersebut senilai Rp5 jutaan, tetapi dengan model rumah kotangan dan tidak terlalu luas mudah-mudahan bisa untuk mewujudkan bangunan yang layak dihuni.

"Kalau bantuan tidak seberapa hanya Rp5 juta, tetapi nanti juga ada banntuan dari desa, dari Baznas dan berbagai sumber yang bisa mewujudkan bangunan layak huni, layak ditempati dan layak berkembang. Harapan kita seperti itu," katanya.

Ia menjelaskan, untuk pekerjaan pembangunan rumah tersebut dimulai pada pekan ini yang ditargetkan selesai dalam satu bulan. Pekerjaan dilakukan secara gotong royong dengan melibatkan tenaga masyarakat setempat.

"Karena pembangunan sistem gotong royong nanti kita dukung logistik, harapan kita secepatnya bisa segera diselesaikan karena kita tahu tidur di tenda itu tidak nyaman. Paling lama satu bulan nanti mudah-mudahan sudah bisa ditempati," katanya.