Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Dinas Perdagangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki pekerjaan rumah mencari solusi terhambatnya percepatan investasi akibat harga tanah di daerah ini mahal.
Kepala Dinas Perdagangan Kulon Progo Krissutanto di Kulon Progo, Jumat, mengatakan harga tanah itu kewenangan pemkab dan Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan Dinas Perdagangan sebagai pengguna.
"Selama ini investor yang akan masuk ke Kulon Progo selalu mengeluh harga tanah tinggi sehingga mereka mengurungkan niatnya berinvestasi di Kulon Progo. Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang harus kami selesaikan," kata Krissutanto,
Ia mengatakan harga tanah yang tinggi berada di kawasan megaproyek mulai dari Temon, Wates, Sentolo, Galur, Panjatan, dan Pengasih. Tanah di daerah itu harganya sudah mahal dan sulit terjangkau investor.
Krissutanto mencontohkan harga tanah di Kawasan Industri Sentolo di atas Rp500 ribu per meter. Bahkan harga tanah di tangan makelar tanah bisa mencapai Rp5 juta per meter.
"Ada warga yang tidak mau jual tanah, tapi tanahnya mau digunakan untuk pabrik yang bersangkutan menawarkan harga tanah tidak wajar. Kami tidak bisa berbuat banyak karena tidak ada aturan yang melarang menjual tanah dengan harga tinggi," katanya.
Ketua FPG DPRD Kulon Progo, Widiyanto mengatakan pertumbuhan investasi di Kawasan Peruntukan Industri Sentolo berjalan lambat karena terganjal harga tanah yang mahal dan sebagian besar kawasan tersebut tanah hak milik.
"Menurut hemat kami, solusinya seperti memanfaatkan tanah kas desa," kata Widiyanto.
Selain itu, lanjut Widiyanto, pengembangan Kawasan Industri Sentolo harus diimbangi dengan pembenahan sistem pelayanan yang menyangkut kualitas aparatur pemerintah dalam memberikan kemudahan berinvestasi perlu ditingkatkan.
Untuk meningkatkan investasi diperlukan progam yang proaktif dalam mempromosikan keunggulan potensi di Kawasan Industri Sentolo serta mengatur prosedur perizinan yang sederhana dengan mempersingkat waktu proses perizinanan.
"Disamping harus lebih fokus untuk dominasi sektor ekonomi yang dapat meningkatkan daya tumbuh ekonomi masyarakat sekitar," harapnya.
(U.KR-STR)
Berita Lainnya
Polres Kulon Progo melaksanakan pengecekan SPBU antisipasi kecurangan
Jumat, 29 Maret 2024 11:04 Wib
Bawaslu Kulon Progo siap memberi keterangan terkait gugatan NasDem di MK
Kamis, 28 Maret 2024 15:23 Wib
KPK laksanakan observasi Kulon Progo calon percontohan kabupaten antikorupsi
Rabu, 27 Maret 2024 17:20 Wib
Bawaslu Kulon Progo memusnahkan sampah alat peraga kampanye Pemilu 2024
Rabu, 27 Maret 2024 10:54 Wib
DPRD Kulon Progo meminta pembahasan penyertaan modal PDAM ditunda
Selasa, 26 Maret 2024 14:53 Wib
KPU Kulon Progo menunggu putusan MK tetapkan caleg terpilih pemilu 2024
Senin, 25 Maret 2024 14:12 Wib
Kulon Progo: Pembangunan Tanjung Adikarto mencapai 95 persen
Senin, 25 Maret 2024 10:23 Wib
DPU Kulon Progo sebut perbaikan 16 ruas jalan selesai sebelum Lebaran
Minggu, 24 Maret 2024 16:43 Wib