Pemkab membangun bank sampah induk di Pengasih-Wates

id bank sampah

Pemkab membangun bank sampah induk di Pengasih-Wates

Ilustrasi bank sampah (agendajogja.com)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membuat bank sampah induk di Kecamatan Wates dan Pengasih untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Penampungan Akhir Sampah Banyuroto.

"Volume sampah yang dihasilkan masyarakat di Kecamatan Wates dan Pengasih sangat tinggi sehingga dibutuhkan bank sampah induk," kata Kepala DLH Kulon Progo Arief Prastowo di Kulon Progo, Jumat,

Ia mengatakan fungsi bank sampah induk ini untuk memilah sampah dan langsung daur ulang sehingga tidak banyak volume yang dikirim ke TPAS Banyuroto.

Menururtnya, keluasan lahan yang dibutuhkan sekitar 500-1000 meter persegi dan lokasinya berada di areal perkotaan yang cenderung tinggi produksi sampahnya. Kapasitas tampungnya disebutkan bisa 10-20 kali lipat bank sampah biasa.

"Tahun ini rencananya akan mulai dibuat," katanya.

Arif mengatakan saat ini ada sekitar 80 bank sampah di Kulonprogo dengan kegiatan pengelolaan dan pemilahan sampah. Namun, volume residu sampah yang masuk ke TPAS dinilai masih cukup besar mengingat masih minimnya proses daur ulang di bank sampah.

"Untuk itu, diperlukan bank sampah induk dengan skala tampung lebih besar dan disertai proses daur ulang sampah yang terkumpul," katanya.

Arif mengatakan TPAS Banyuroto akan dilengkapi timbangan khusus untuk mengukur volume sampah yang dibawa armada pengangkut. Hal ini sangat penting untuk memantau volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan seluas 2,5 hektare itu, pengawasan tingkat pengelolaan, dan daur ulang hingga pengukuran residu.

"Kami tidak berharap TPAS Banyuroto jadi tempat penampungan sampah raksasa. Residunya harus kecil dan bisa diselesaikan di tingkat pengolahan bank sampah kecil maupun pengelolaan mandiri," kata Arief.

Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo mengajak membiasakan diri membuang sampah ditempat yang disediakan.

Untuk itu, Pemkab Kulon Progo mendukung program Tiga Bulan Bersih Sampah sudah berakhir, perilaku itu harus terus dilaksanakan dan jadi kebiasaan sehingga membasa kontribusi positif terhadap lingkungan hidup.

"Hal itu bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, yakni tidak membuang sisa makanan dan bungkus makanan di sembarang tempat," ajak Sutedjo.