Sleman (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman menyebutkan bahwa kopi hasil produksi di perkebunan lereng Gunung Merapi memiliki kualitas istimewa dibandingkan kopi pada umumnya sehingga banyak hotel dan kafe di Daerah Istimewa Yogyakarta meminatinya.
"Kopi Merapi dari lereng Merapi kualitasnya mencapai 8,5. Padahal pada umumnya kopi '`grade'-nya hanya 7 sampai 7,5," kata Kepala Bidang Holtikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman Edi Sri Harmanto, Sabtu.
"Saat ini kopi Merapi baru bisa memenuhi kebutuhan sekitar 25 persen hotel dan kafe di Yogyakarta. Kami harapkan jika luas lahan kopi telah pulih pascaerupsi Gunung Merapi maka mampu memenuhi kebutuhan pasar nasional dan ekspor," katanya.
Ia mengatakan, saat ini produksi kopi lereng Gunung Merapi rata-rata per bulan baru 500 kilogram dan baru mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal saja.
Menurut dia, kopi asal Gunung Merapi memiliki keunggulan dibanding kopi lainnya baik itu cita rasa maupun aromanya.
"Kopi Merapi memiliki cita rasa khas yang lebih halus. Hal ini salah satunya karena kopi Merapi tersebut ditanam di kawasan tanah vulkanik Gunung Merapi," katanya.
Ia mengatakan pihaknya terus melakukan pengembangan luas area kebun kopi di lereng Gunung Merapi yang sempat hampir punah karena terkena erupsi Merapi tahun 2010.
"Sebelum erupsi Merapi pada tahun 2010, kebun kopi Merapi memiliki luas 500 hektare. Namun sekarang tinggal 350 hektare yang terdiri atas 300 hektare kebun kopi jenis robusta dan 50 hektare kebun kopi jenis arabika," katanya.
Edy mengatakan pihaknya setiap tahun melakukan peremajaan dan penanaman bibit kopi di kawasan lereng Gunung Merapi di Desa Kepuharjo, Cangkringan, di Kaliurang Barat dan Bukit Turgo di Kecamatan Pakem.
"Sejak tahun 2012 kami telah melakukan peremajaan dan penanaman kembali bibit kopi di lereng Merapi. Pada 2017 ditanam sebanyak 4.000 bibit kopi, sedangkan tahun ini kami menanam 5.000 bibit kopi," katanya.
Berita Lainnya
Gunung Merapi memuntahkan enam kali guguran lava sejauh 1,5 kilometer
Kamis, 4 April 2024 10:17 Wib
DLHK DIY: Rehabilitasi lahan Merapi untuk meningkatkan kondisi tata air
Rabu, 3 April 2024 19:55 Wib
Gubernur DIY mencanangkan rehabilitasi lahan kawasan Gunung Merapi
Rabu, 3 April 2024 19:54 Wib
Gunung Merapi memuntahkan tujuh awan panas guguran beruntun
Senin, 4 Maret 2024 21:12 Wib
Gunung Merapi meluncurkan lima kali guguran lava ke arah dua sungai
Jumat, 1 Maret 2024 11:05 Wib
Bupati Sleman menerima "ubarampe" upacara adat Labuhan Merapi
Minggu, 11 Februari 2024 15:39 Wib
Gunung Merapi luncurkan 143 kali guguran lava
Sabtu, 3 Februari 2024 7:02 Wib
Merapi luncurkan guguran lava empat kali sejauh 1,2 km
Jumat, 2 Februari 2024 11:16 Wib