Pemkab diminta menjaga harga jual kacang tanah

id petani,panen kacang tanah

Pemkab diminta menjaga harga jual kacang tanah

Ilustrasi. Petani menyiangi rumput liar yang mengganggu taman kacang mereka. (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Petani di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pemerintah daerah setempat menjaga harga jual kacang tanah, karena saat ini mulai memasuki panen raya kacang tanah.

Salah seorang petani di Desa Playen, Surani di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan dirinya baru saja memanen hasil pertanian kacang tanah di lahan seluas 500 meter persegi.

"Lumayan hasilnya cukup baik dan sudah selesai di panen," katanya.

Ia mengatakan hasil panen kacang tanah dijadikan bibit untuk tahun depan dan dijual ke pasar. "Sebagian digunakan untuk bibit, ada yang dijual, dan dikonsumsi sendiri," katanya.

Petani lainnya dari Dusun Keruk, Banjarejo, Tanjungsari, Trisuryanik mengatakan seluas 1.000 meter persegi miliknya setidaknya dapat menghasilkan hampir satu kuintal kacang, dengan nilai jual saat ini Rp7.000 perkilogram.

"Biasanya bisa dua kali penen dalam setahun, tahun ini baru satu kali," katanya.

Ia mengatakan kendala pertanian kacang adalah hama penyakit atau serangan tikus. "Harus telaten menjaga dan menyemprot obat pembasmi hama secara berkala," katanya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul, Raharjo Yuwono mengatakan luasan hasil kacang tanah di Gunung Kidul tertinggi di DIY dengan hitungan 2017 mencapai 61.257 hektare.

"Hampir 97 persen kacang tanah di DIY dari Gunung Kidul. Tahun ini target kami masih sama," katanya.

Terkait harga saat ini dia mengatakan untuk kacang tanah gelondong atau yang masih ada kulitnya kisaran Rp8.000 dan untuk yang sudah wose Rp21.000/kg.

"Saat ini untuk program pemerintah pusat kedelai sehingga kacang tanah agak dikurangi," katanya.