Jakarta (Antaranews Jogja) - Pengamat perikanan dan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim menyatakan berbagai kolaborasi yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan harus bisa menyejahterakan masyarakat di sentra perikanan.
"Upaya kolaborasi bernilai positif apabila sentra-sentra produksi perikanan rakyat tumbuh, berkembang, dan sejahtera," kata Abdul Halim kepada Antara di Jakarta, Minggu.
Untuk itu, kata dia, sudah selayaknya berbagai bentuk kerja sama seperti MoU yang dilakukan oleh KKP agar dapat terpantau dan terukur sejauh mana implementasinya.
Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Susan Herawati di Jakarta, Senin (16-4-2018) mengemukakan bahwa KKP perlu benar-benar memikirkan perencanaan yang ditekankan secara "bottom up" atau dari bawah dan bukannya "top down" atau dari atas terkait dengan program sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT).
"Masyarakat pesisir harusnya dilibatkan mulai perumusan hingga implementasi, jangan sampai SKPT yang dibangun kemudian berakhir mangkrak dan tidak ada guna manfaat untuk masyarakat," kata Susan.
Menurut Susan, meski SKPT layak untuk diapresiasi, tetapi permasalahan dari program tersebut adalah datangnya dari atas, bukan dari bawah.
Untuk itu, kata dia, pembangunan SKPT tidak sekadar membangun, tetapi juga harus menciptakan pasar, peluang, dan mengedepankan kesejahteraan nelayan.
Susan berharap agar kerja sama antara KKP dan Garuda Indonesia dapat mengatasi permasalahan logistik seperti ini karena Indonesia memiliki disparitas geografi yang luar biasa.
Sebelumnya, KKP bekerja sama dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk membenahi logistik pengiriman komoditas perikanan serta mengembangkan SKPT.
"Hal terpenting sekarang adalah memiliki akses dahulu dengan mengembangkan infrastruktur logistik yang ada," kata Sekretaris Jenderal KKP Rifky Effendi Hardijanto di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (5-4-2018).
Menurut Rifky, kerja sama ini adalah upaya untuk mengintegrasikan Garuda sebagai logistik untuk penyediaan pengembangan komoditas sektor kelautan dan perikanan Nusantara.
Rifky berpendapat dengan sinergi ini maka produk perikanan Indonesia memiliki akses yang terbuka sehingga nelayan bisa menjual tangkapannya ke sejumlah pasar dengan harga yang lebih tinggi sehingga tingkat kesejahteraan nelayan juga bisa meningkat.
KKP telah menetapkan program pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di 12 lokasi. Ke-12 lokasi tersebut adalah di Sabang, Mentawai, Sebatik, Natuna, Talaud, Morotai, Biak, Mimika, Merauke, Saumlaki, Rote Ndao, dan Sumba Timur.
Berita Lainnya
"Low Life", drakor nelayan temukan harta karun
Rabu, 17 April 2024 15:18 Wib
Nelayan peroleh pelatihan pemasaran digital hasil laut
Senin, 8 April 2024 15:16 Wib
Nelayan di Benoa, Bali, diedukasi untuk wisata taksi air
Jumat, 5 April 2024 20:44 Wib
Kampung nelayan modern di Rembang, Jawa Tengah, disiapkan pemerintah
Senin, 1 April 2024 6:40 Wib
Kelompok Pekka Nelayan edukasi-berdayakan perempuan Indonesia
Minggu, 31 Maret 2024 6:02 Wib
Kapal terbalik, sembilan nelayan hilang
Senin, 25 Maret 2024 10:32 Wib
Gunungkidul usulkan bantuan kapal bagi nelayan ke KKP
Senin, 18 Maret 2024 9:47 Wib
Kapal nelayan berawak 10 ABK hilang kontak di Samudra Hindia
Minggu, 17 Maret 2024 6:09 Wib