Ateng Mulyadi menjuarai "Indonesia Down Hill" 2018

id sepeda

Ateng Mulyadi menjuarai "Indonesia Down Hill" 2018

Ilustrasi (budparpora.kulonprogokab.go.id)

Jakarta (Antaranews Jogja) - Pebalap Ateng Mulyadi menjuarai kelas men's elite A "76 Indonesia Down Hill (IDH) 2018 seri pertama di Bukit Hijau Bike Park, Imogiri, Bantul, Yogjakarta, Minggu, dengan catatan waktu dua menit 51,681 detik.

       Kemenangan Ateng Mulyadi ini berdasarkan data yang diterima media di Jakarta diraih setelah mampu tampil meyakinkan di trek licin setelah diguyur hujan selama perlombaan berlangsung. Bahkan, Ateng sempat terjatuh dua kali.

        Peraih waktu terbaik pada seeding run, Robert Agung Wahyudi justeru tidak bisa menunjukkan tajinya kembali setelah hanya puas di posisi 15. Untuk posisi dua direbut Yoga Nugraha dengan waktu dua menit 55,936 detik dan posisi tiga Afrizal Brasco dengan waktu tiga menit 00,226 detik.

        "Saya cukup terbiasa dengan hujan karena kalau latihan di Bogor sering hujan. Sebenarnya ada kesempatan untuk ganti ban, tapi saya meyakinkan diri untuk tidak ganti ban karena kalau  ganti ban karakter riding malah berubah. Setelah jatuh, saya sempat berpikir paling hanya masuk lima besar. Tapi di pinggir trek banyak teman yang menyemangati dan bilang kalau lawan saya juga banyak yang jatuh," kata Ateng Wahyudi.

         Turunnya hujan juga membuyarkan prediksi di kelas men¿s junior. Pahraz Salman Alparisi yang digadang-gadang bisa menjuarai kelas junior terkendala hujan yang turun di tengah lomba. Akibatnya, juara nasional downhill kelas junior ini hanya menempati peringkat 11.

         "Saya sempat beberapa kali tergelincir karena sulit mengontrol sepeda di lintasan yang licin. Hasilnya, saya harus rela kehilangan banyak waktu pada balapan kali ini,¿ kata Pahraz usai lomba.

        Pahraz hanya mencatat waktu tiga menit 31,808 detik pada kondisi hujan. Usai balapan, dia terlihat sangat kecewa. Hal itu sangat bisa dimaklumi karena saat seeding run dalam kondisi kering, Pahraz mencatat waktu dua menit 16,205 detik yang merupakan rekor waktu tercepat di seeding run untuk semua kelas.

         Pembalap asal Gunungkidul, Reno Satria, mendapat keuntungan dari kondisi cuaca yang tidak menentu. Turun pada saat cuaca panas, Reno mencatat waktu dua menit 27,863 detik dan menjadi yang tercepat, disusul oleh Melkisedek dan Muhammad Dava Rizki.

         Di kelas master expert A, peraih medali emas SEA Games 2011, Pornomo,mewujudkan ambisinya meraih gelar juara setelah mencatat waktu tercepat dua menit 37,068 detik atau hampir dua detik lebih cepat dari Nur Warsito, yang mencatat waktu tercepat di seeding run.

         "Saat Seeding Run, saya tidak bisamemaksimalkanhasil karena hanyakonsentrasi pada rantai yangbermasalah. Tetapi sebelum babak final,semua kembalisaya persiapkan lebihbaik agar tidak ada kendala. Alhamdulillah bisa meraih gelar juara dikelas ini," kata Pornomo.

        "76 Indonesian Downhill Seri 2 akan berlangsung di Bukit Klemuk, Batu, Malang, pada 4-5 Agustus, tapi sebelumnya akan disela oleh 76 IDH Urban Night Race yang rencananya digelar di Umbul Sidomukti, Semarang, 29-30 Juni.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024