Sleman manfaatkan pekarangan sebagai sumber ketahanan pangan

id tanaman pekarangan

Sleman manfaatkan pekarangan sebagai sumber ketahanan pangan

Ilustrasi pemanfaatan pekarangan untuk tanaman pangan (Foto antaranews.com)

Sleman (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, gencar mendorong masyarakat untuk dapat memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber ketahanan pangan.

"Kami terus berupaya mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam tanaman pangan sehingga lahan pekarangan dapat menjadi sumber ketahanan pangan," kata Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun pada Gelar Potensi Pertanian Dalam Rangka Mewujudkan Pekarangan Sebagai Sumber Ketahanan Pangan, Selasa.

Menurut dia, gelar potensi yang diselenggarakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penyuluh Pertanian, Pangan dan Perikanan (BP4) wilayah IV Kabupaten Sleman tersebut dapat memotivasi kelompok-kelompok tani untuk dapat terus berinovasi dalam bidang pertanian, pangan, dan perikanan.

"Diharapkan kegiatan ini mampu memotivasi serta menumbuhkan semangat dan kesadaran masyarakat di Sleman untuk dapat terus memanfaatkan pekarangan yang dimiliki untuk dapat menghasilkan produk-produk pangan," katanya.

Ia mengatakan, Kabupaten Sleman dianugerahi potensi pangan lokal yang beragam.

"Kegiatan ini merupakan ajang untuk menampilkan dan mengenalkan potensi-potensi pertanian yang ada di Kecamatan Sleman dalam bidang pertanian, pangan, dan perikanan," katanya.

Sri Muslimatun mengatakan, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta pada dunia pertanian sejak usia dini yang memiliki efek jangka panjang yakni melahirkan generasi muda produktif untuk mengembangkan dan memajukan pertanian di Kabupaten Sleman.

"Ini tentu mampu menjadi modal bagi terwujudnya stabilitas ketahanan pangan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat jika keberadaannya mampu dimanfaatkan dan diolah secara optimal oleh masyarakat," katanya.

Kepala UPT B4 Wilayah 1V, Suhardi, mengatakan bahwa gelar potensi ini juga menampilkan pameran potensi dan bazar yang diikuti 45 stand terdiri dari Kelompok Wanita Tani (KWT), Kelompok Tani, Gapoktan, Perseorangan, Swasta/BUMN, Perguruan Tinggi, dan Dinas sektoral terkait serta diadakan pasar murah sembako, lomba menggambar dan mewarnai.

"Kami juga melakukan kampanye gemar makan makanan lokal dan ikan serta minum susu dan pengukuhan 26 kelompok tani," katanya.

 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024