Gunung Kidul dapat alokasi transmigrasi 10 KK

id transmigran,gunung kidul

Gunung Kidul dapat alokasi transmigrasi 10 KK

Ilustrasi. Calon transmigran siap diberangkatkan. (Foto ANTARA/Sidik)

Gunung Kidul  (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tahun 2018 mendapatkan alokasi transmigrasi sebanyak 10 kepala keluarga dari Kementerian Desa Tertinggal dan Transmigrasi.

Kepala Bidang Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Gunung Kidul Basuki di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan tahun ini ada 10 kk yang akan diberangkatkan ke daerah tujuan transmigrasi, yakni?Kabupaten Kayong (Kalimantan Barat) dengan kuota empat KK; Kabupaten Mamuju Tengah (Sulawesi Barat) dengan kuota empat KK, dan Kabupaten Simeulue (Aceh) dengan kuota dua KK.

"Kuota transmigrasi pada 2018 mengalami kenaikan dibandingkan 2017 kuota hanya enam KK dengan tujuan ke Lahat, Sumatra Selatan dan Morowari, Sulawesi Selatan," katanya.

Ia mengatakan kuota yang tersedia memang sedikit lantaran pemerintah kabupaten tidak melakukan sharing anggaran. Adapun sharing yang dimaksud adalah dana APBD Gunung Kidul yang dihibahkan ke kabupaten lain yang sedang pemekaran dan ada program penempatan transmigrasi.

Hal itu untuk membantu pembangunan infrastruktur dan lain-lain.

"Minat transmigrasi dari Gunung Kidul cukup tinggi, tapi kami berupaya masyarakat membangun Gunung Kidul," katanya.

Basuki menjelaskan syarat untuk mengikuti transmigrasi adalah warga ber-KTP Gunung Kidul dengan usia maksimal 50 tahun dan harus berkeluarga serta sehat jasmani dan rohani.

Para transmigran nantinya mendapat lahan pertanian seluas satu hingga dua hektare, di mana pembagiannya dilakukan secara bertahap. Satu hektare pertama berupa rumah dan pekarangan yang diberikan di awal. Selanjutnya satu hektare berupa hutan yang diberikan maksimal tiga tahun kemudian.

"Sampai saat ini kami masih membuka pendaftaran bagi siapa saja yang ingin maju. Tidak ada pungutan biaya, kami memberangkatkan secara gratis bahkan kami berikan uang saku dan jatah hidup," katanya.

Dijadwalkan pemberangkatan transmigran paling awal pada Oktober mendatang dan terakhir Desember 2018. "Nantinya mereka akan diberangkatkan menggunakan pesawat, berbeda dengan tahun lalu yang hanya menggunakan kapal," katanya.